Lalat limbah (Clogmia albipunctata), juga dikenal sebagai lalat ngengat dari famili Psycodiade. Mereka memiliki struktur rambut dan tahan air berwarna abu-abu atau coklat yang menyelimuti tubuh mereka, melindungi mereka dari berbagai racun yang ditransmisikan melalui air. Karena kemampuan terbangnya yang terbatas, mereka sering kali berada di dekat tempat berkembang biaknya. Tahap larva dan dewasa memainkan peran penting dalam penguraian bahan organik. Dengan meningkatnya urbanisasi global, mereka umumnya terlihat di lingkungan buatan manusia seperti kamar mandi, dapur, toilet, sistem pembuangan limbah, saluran air yang tidak dirawat dengan baik, dan tempat pembuangan limbah (Akhoundi, et al, 2022).
Life Cycle
Seekor betina dapat bertelur 200 hingga 300 telur seumur hidupnya, di lumpur sekitar saluran pembuangan dan saluran drainase. Telur berukuran kecil dan transparan, tidak lebih besar dari 1 mm dan menetas dalam waktu 32–48 jam (Akhoundi, et al, 2022).
Ada empat instar larva, yang bersifat kopro-saprofag dan hidup di lingkungan perairan, terutama memakan bahan organik yang membusuk. Mereka memiliki siphon pernapasan dengan atau tanpa kait untuk bernapas di area perairan. Tahap larva berlangsung sekitar 18 hari. Larva berubah menjadi kepompong, yang juga hidup di air dan memiliki siphon pernapasan. Tahap kepompong berlangsung sekitar 5 hari (Jiménez-Guri, et al. 2014).
Serangga dewasa muncul dari kepompong dan terbang keluar dari air. Mereka adalah serangga holometabola kecil (3–5 mm) dengan warna abu-abu atau coklat dan rambut panjang anti air. Mereka bukan serangga penghisap darah, namun mereka mungkin menimbulkan risiko kesehatan tertentu bagi manusia sebagai vektor mekanis patogen atau hama pengganggu. serangga dewasa umumnya hidup di lingkungan akuatik/subakuatik, atau di bagian hutan yang membusuk. Jika dipelihara di laboratorium, siklus hidup hewan ini bisa mencapai 27 hari dengan total umur hingga 35 hari. Clogmia albipunctata dewasa, atau lalat ngengat, mempunyai umur pendek sekitar 4 hari (sampai 12 hari dalam kondisi laboratorium) (Jiménez-Guri, et al. 2014)
Gambar 1. Siklus hidup C. albipunctata (Jiménez-Guri, et al. 2014)
Impact
Clogmia albipunctata bukanlah spesies pemakan darah. Namun, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan terutama melalui transmisi mekanis berbagai patogen. Clogmia albipunctata berpotensi bertindak sebagai pembawa mekanis 45 spesies bakteri, terutama terkait dengan infeksi yang didapat di rumah sakit. Penularan mekanis ini berpotensi terjadi melalui kontak, sekresi, atau ekskresi. Meski tidak memiliki perilaku menggigit atau menyengat, bangkai serangga ini dapat menghasilkan alergen yang dapat berdampak pada manusia (Akhoundi, et al, 2022).
Mereka dianggap mengganggu karena kecenderungannya untuk ber-infestasi dalam jumlah besar. Infestasi lalat limbah yang tinggi dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti rinitis alergi dan asma karena risiko menghirup sisik kecil seperti rambut yang terlepas dari tubuh dan sayapnya. Kehadiran mereka dalam jumlah besar dapat menimbulkan risiko kesehatan, khususnya di fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit. Selain itu, lalat saluran air berpotensi menyumbat pipa dan menyebarkan bakteri dari lingkungan tidak higienis yang mereka tinggali, sehingga dapat mengakibatkan kontaminasi pada makanan atau air (Akhoundi, et al, 2022).
Hewan ini juga dilaporkan menyebabkan myasis tetapi hal ini diragukan karena kemampuan terbangnya yang terbatas. Sebagian besar kasus yang dilaporkan tidak memiliki bukti klinis atau parasitologis yang dapat diandalkan untuk mendukung diagnosis myiasis, dan menunjukkan bahwa larva tersebut tidak sengaja tertelan atau bersentuhan dengan pasien. C. albipunctata bukanlah agen etiologi myiasis yang sebenarnya, melainkan hama pengganggu yang dapat bertindak sebagai vektor mekanis patogen atau menyebabkan reaksi alergi. (Akhoundi, et al, 2022)
Control
Untuk mengendalikan lalat saluran pembuangan secara efektif, serangkaian metode pengendalian klasik yang komprehensif digunakan. Hal ini termasuk menghilangkan tempat berkembang biak, dengan fokus pada area seperti saluran air kamar mandi. Pembersihan pipa dan perangkap secara teratur sangat penting untuk menghilangkan akumulasi lendir, sementara penggunaan sikat berbulu keras dan pembersih saluran air bertujuan untuk menghilangkan lapisan organik di dalam saluran air. Sangat penting untuk menghindari meninggalkan genangan air dan menjaga sanitasi yang baik di kamar mandi dan dapur untuk meminimalkan daya tarik C. albipunctata (Heo, C. C. 2019)
Metal mesh yang ditempatkan di atas bukaan bangunan, termasuk ventilasi udara dan jendela, berfungsi sebagai tindakan pencegahan terhadap masuknya lalat. Penempatan pencahayaan yang strategis, jauh dari pintu dan bukaan gedung, membantu meminimalkan akses lalat ke interior (Heo, C. C. 2019).
Pengendalian secara kimiawi, meskipun memberikan pertolongan sementara, terbukti lebih efektif jika digunakan bersama dengan identifikasi dan pemusnahan tempat perkembangbiakan larva. Bahan kimia non-residual seperti piretrin, menggunakan ULV atau Space spraying, dapat langsung mengendalikan lalat dewasa. Untuk mencapai hasil yang berkelanjutan, penggunaan insektisida harus dipadukan dengan pemberantasan tempat berkembangnya larva (Heo, C. C. 2019).
Jika lalat tetap muncul di luar lokasi atau tempat berkembangnya larva tidak dapat dihilangkan, pestisida residual dapat diaplikasikan pada permukaan tempat dewasa biasa menempel dapat memberikan efek yang cukup baik. Growth regulator (seperti methoprene) dapat digunakan di fasilitas pengolahan air limbah (asalkan terdaftar dan legal di negara masing-masing) (Heo, C. C. 2019)
REFERENSI
Akhoundi, M., Ranorohasimanana, N. M., Brun, S., Kauffmann-Lacroix, C., & Izri, A. (2022). Clogmia albipunctata (Nematocera; Psychodidae) as the Etiologic Agent of Myiasis: True or False?. Diagnostics, 12(9), 2129.
Heo, C. C. (2019). Innovations in the management of sewer and fruit flies. FAOPMA Newsletter, 40-43
Jiménez-Guri, E., Wotton, K. R., Gavilán, B., & Jaeger, J. (2014). A staging scheme for the development of the moth midge Clogmia albipunctata. PLoS One, 9(1), e84422.