Ngengat padi (Corcyra cephalonica) adalah hama penyimpanan yang umum ditemui di daerah beriklim tropis dan subtropis. Serangga ini memiliki tubuh berwarna abu-abu hingga coklat kekuningan dan panjang sekitar 10-14 mm.

Ngengat padi menyerang produk biji-bijian yang disimpan (Stored grain) seperti beras, jagung, dan gandum, dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Ngengat padi menimbulkan kerugian ekonomi yang besar di seluruh dunia. Serangan ngengat ini mengurangi kuantitas dan kualitas biji-bijian yang disimpan, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi petani dan pelaku industri pangan. Di India, kerugian yang disebabkan oleh ngengat padi mencapai jutaan dolar setiap tahun​​.

Larva ngengat padi adalah tahap yang paling merusak dalam siklus hidupnya. setelah menetas dari telur, larva mulai memakan biji-bijian yang disimpan. Mereka masuk melalui lapisan luar biji-bijian dan mengkonsumsi bagian endosperm-nya. Kerusakan ini mengurangi berat dan volume biji-bijian serta nilai gizinya.

Selama proses makan, larva ngengat padi menghasilkan sutra yang digunakan untuk membuat terowongan dan sarang di dalam biji-bijian. Sutra ini menyebabkan biji-bijian saling menempel, membentuk gumpalan yang sulit diurai. Hal ini tidak hanya menyulitkan penanganan biji-bijian tetapi juga membuat kondisi yang lebih lembab dan hangat, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya.

Selain itu, hama ini juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia karena kontaminasi produk pangan dengan kotoran dan serpihan tubuh mereka, yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Kontaminasi ini juga menyebabkan produk menjadi tidak layak untuk konsumsi manusia, yang mengarah pada kerugian ekonomi yang lebih besar.

Larva kemudian mulai mengkonsumsi biji-bijian, dan tahap larva ini dapat berlangsung selama 26-41 hari tergantung pada suhu dan kelembaban lingkungan​​.

Setelah itu, larva berubah menjadi pupa selama 7-10 hari sebelum akhirnya menjadi ngengat dewasa. Ngengat dewasa memiliki masa hidup sekitar 7-10 hari, selama waktu itu mereka akan kawin dan bertelur untuk memulai siklus baru.

Metode Pengendalian

Pengendalian Kimia

Pengendalian ngengat padi secara kimia umumnya melibatkan penggunaan insektisida. Beberapa senyawa kimia yang efektif seperti fosfin, dan piretroid sintetis seperti deltametrin dan permetrin banyak digunakan untuk mengontrol hama ini.

Fumigasi sering digunakan di fasilitas penyimpanan besar untuk mengendalikan populasi hama secara efektif. Metode ini melibatkan pengaplikasian gas beracun yang dapat membunuh ngengat pada semua tahap siklus hidupnya​​.

Pengendalian Biologi

Pengendalian biologis melibatkan penggunaan musuh alami ngengat padi seperti parasitoid atau predator. Contohnya, parasitoid seperti Habrobracon hebetor dan Venturia canescens dilaporkan telah terbukti efektif dalam mengendalikan populasi ngengat padi di fasilitas penyimpanan​​. Selain itu, penggunaan patogen serangga seperti jamur entomopatogen juga dapat membantu mengurangi infestasi.

Pengendalian Fisik dan Mekanis

Metode ini termasuk pengendalian suhu, menjaga kelembaban rendah dan menggunakan wadah kedap udara untuk mencegah infestasi.

Penggunaan teknologi modified atmosphere dengan menurunkan kadar oksigen dan/atau meningkatkan kadar karbon dioksida juga dapat efektif dalam mengendalikan ngengat padi​​.

Penggunaan Bahan Nabati

Ekstrak tumbuhan seperti minyak neem dan bubuk biji srikaya telah digunakan sebagai insektisida nabati yang efektif. Ekstrak ini bekerja sebagai repellent, penghambat pertumbuhan, dan pembunuh langsung terhadap ngengat padi.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya dalam kondisi lingkungan yang berbeda​