Sonic Pest Repellant

Sonic Pest Repellant
21
Kamis, 21 November 2024

Repelan hama berbasis gelombang suara adalah perangkat yang memancarkan suara untuk mengusir, menghalau, atau bahkan membunuh hewan yang tidak diinginkan seperti serangga, tikus, dan burung. Pengembangan alat ini merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan hama secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Metode pengendalian hama berkelanjutan mendukung prinsip Integrated Pest Management (IPM), yang menitikberatkan pada pengelolaan hama secara efektif tanpa merusak lingkungan. Prinsip ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan terciptanya inovasi metode ramah lingkungan, seperti repelan berbasis gelombang suara. Pengembangan metode ini juga didorong oleh kekhawatiran terhadap dampak negatif penggunaan pestisida kimia, seperti resistensi pada hama sasaran dan gangguan keseimbangan ekosistem, sehingga diperlukan solusi alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.

Prinsip kerja alat repelan hama berbasis suara didasarkan pada penggunaan frekuensi gelombang suara untuk mengusir hama target. Perangkat ini memiliki spektrum akustik yang cukup luas, mencakup infrasonik, suara yang dapat didengar (audible sound), dan ultrasonik. Infrasonik adalah suara dengan frekuensi di bawah 20 Hz, yang berada di bawah ambang pendengaran manusia. Gelombang infrasonik sering digunakan pada perangkat untuk mengendalikan tikus. Suara yang dapat didengar, dengan frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000 Hz, biasanya digunakan untuk mengusir burung. Sementara itu, ultrasonik adalah suara dengan frekuensi di atas 18 kHz, yang tidak dapat didengar manusia. Meski tidak terdengar oleh manusia, suara ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit bagi hama. Tikus, misalnya, sangat bergantung pada sinyal akustik untuk berkomunikasi dalam interaksi sosial dan perilaku kawinnya. Gelombang ultrasonik dapat mengganggu komunikasi tersebut, sehingga hama akan kesulitan mendengar atau merespons panggilan dari kawannya. Selain itu, gelombang ultrasonik dapat memengaruhi navigasi dan orientasi hama, seperti serangga yang menggunakan suara dan getaran untuk mencari makanan, pasangan, atau menghindari predator. Paparan gelombang suara ultrasonik dapat mengganggu persepsi sensorik mereka, menyebabkan disorientasi, dan menyulitkan mereka menemukan sumber makanan atau pasangan.

Perangkat repelan berbasis suara telah banyak beredar di pasaran dan umumnya digunakan di rumah untuk mengusir hama seperti tikus, kecoa, dan semut. Di bidang pertanian, alat ini sering digunakan untuk melindungi tanaman dari burung. Perangkat ini juga banyak diaplikasikan di restoran, gudang, dan fasilitas penyimpanan makanan untuk menjaga kebersihan dan mencegah infestasi hama yang dapat merugikan bisnis.

Walaupun, perangkat ini banyak digunakan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa perangkat tersebut belum terbukti memiliki efektivitas yang optimal. Studi di Kansas State University (2002) menemukan bahwa alat ini cukup efektif untuk mengusir serangga tertentu seperti jangkrik, tetapi tidak efektif mengusir kecoa, semut, dan laba-laba. Penelitian oleh Yturralde & Hofstetter (2012) menemukan bahwa beberapa perangkat pengusir hama berbasis ultrasonik yang dijual di pasaran tidak efektif dalam mengendalikan kutu busuk (bed bugs). Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa alat yang diklaim dapat mengusir nyamuk justru meningkatkan tingkat gigitan nyamuk hingga 50%. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Greaves & Rowe (1969), perangkat repelan berbasis suara memberikan efek yang cukup efektif dalam mengusir tikus pada awal penggunaannya. Namun, jika perangkat digunakan secara terus-menerus, tikus akan mengalami habituasi, yaitu kondisi di mana mereka menjadi terbiasa dengan suara yang sebelumnya mengganggu atau mengusir mereka. Akibatnya, respons tikus terhadap suara tersebut menurun, dan alat kehilangan efektivitasnya dari waktu ke waktu. Pada tahun 2001, FTC—lembaga perlindungan konsumen di Amerika Serikat—mengeluarkan peringatan kepada lebih dari 60 perusahaan yang memproduksi atau menjual perangkat serupa. Peringatan ini diberikan karena perusahaan-perusahaan tersebut membuat klaim bahwa produk mereka efektif mengusir hama, padahal klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah yang memadai.

Studi skala besar menunjukkan efektivitas perangkat ini bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi lingkungan dan karakteristik hama. Oleh karena itu, pengembangan alat ini masih terus dilakukan, termasuk melakukan pengoptimalan pada frekuensi dan pola suara. Para peneliti juga mengeksplorasi kombinasi repelan suara dengan jenis repelan sensorik lainnya, seperti cahaya dan aroma, untuk menghasilkan metode pengendalian yang lebih menyeluruh.

Nah, demikian ulasan terkait sonic pest repellant . Semoga bermanfaat ya!

Author: Ramhidevi

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Carol. (2023). Ultrasonic Pest Control : Does it Really Work. https://www.familyhandyman.com/article/ultrasonic-pest-control-does-it-really-work/. Diakses pada tanggal 3 November 2023.

Conceptmart. (2023). Ultrasonic Rodent Repellent for Food Units and Restaurant. https://conceptmart.com/ultrasonic-rodent-repellent-a-scientifically-proven-solution/. Diakses pada tanggal 3 November 2023.

DeGomez, T & Aflitto, N. (2014).Sonic Pest Repellents. Tucson : College of Agriculture, University of Arizona.

Gromicko, Nick. (2023). Sonic Pest Repellents Ultrasonic Pest Repellers : Solution or Scam. https://www.nachi.org/ultrasonic-pest-repellers.htmDiakses pada tanggal 3 November 2023.

Greaves, J.H & Rowe, F.P. (1969). Responses of Confined Rodenr Populations to an Ultrasound Generator. Journal of Wildlife Management. 33 : 409-417.

Kavur, H & Ozkurt, H. (2019). Evaluation of the Effects of Different Ultrasonic and Under Ulrasonic Limits Sounds Frequencies on the Larvae of Culex pipiens (L.) (Diptera : Culicidae. Journal of the Institute of Science and Technology.  9 (4) : 2026-2034.

Rokhmah, R & Vikri, M.J. (2022). Dynamic Ultrasonic Wave Generators as an Alternative Technology to Field Rat Repellents. Ultima Computing.  14 (2) : 75-81.

Yturralde, K.M & Hofstetter, R.W. (2012). Efficacy of Commercially Available Ultrasonic Pest Repellent Devices to Effect Behavior of Bed Bugs (Hemiptera : Cimidae). Journal of Econimic Entomology.  105 (6) : 2107-2114. 

DAFTAR KELAS SEKARANG