Lalat adalah salah satu serangga yang paling umum dan paling sering dijumpai di lingkungan kita. Kehadirannya hampir ada di mana-mana. Tapi terdapat hal menakjubkan yang ada pada lalat, cara makhluk kecil ini memandang lingkungan mereka sangat menarik.
Anatomi Visual Lalat: Penampilan Kompleks
Lalat termasuk dalam ordo Diptera, dan salah satu fitur mereka yang paling menonjol adalah penglihatan mereka yang kompleks. Tidak seperti manusia, lalat memiliki sepasang mata majemuk. Setiap mata majemuk disusun atas ribuan unit visual yang disebut ommatidia. ommatidia ini bekerja sama untuk membuat gambar yang memungkinkan lalat mendeteksi gerakan, cahaya, dan warna yang berbeda.
Desain mata majemuk memungkinkan lalat memiliki bidang pandang yang hampir panoramik, memungkinkan mereka untuk dengan cepat mengidentifikasi ancaman dan umpan di dekatnya. Mata mereka terletak di sisi kepala mereka yang berguna ketika terbang dan untuk bertahan hidup.
Struktur dan Fungsi Mata Majemuk
Mata majemuk lalat sangat menarik dalam kompleksitasnya. Setiap mata majemuk mengandung 3.000-6.000 ommatidia, tergantung pada spesiesnya. Masing-masing mata individu ini bertindak sebagai mata kecil dan independen, menangkap fragmen informasi visual.
Informasi ini diproses di otak lalat untuk membentuk gambaran yang koheren tentang dunia sekitarnya. Sistem penglihatan yang sangat efisien ini memungkinkan lalat untuk dengan cepat mendeteksi perubahan lingkungan, seperti keberadaan predator atau sumber makanan.
Penglihatan Lalat: Warna dan Gerakan
Lalat tidak melihat dunia dengan cara yang sama seperti kita. Mata majemuk mereka dirancang untuk mendeteksi gerakan dan perubahan cahaya, daripada melihat detail halus. Mata lalat sangat baik dalam mendeteksi warna sinar ultraviolet, yang berada di luar jangkauan penglihatan manusia.
Banyak pola bunga memantulkan sinar ultraviolet, sehingga kemampuan khusus ini memudahkan untuk menemukan bunga dan sumber makanan lainnya. Tidak hanya itu, lalat jantan juga memanfaatkan kemampuan ini untuk mendeteksi sinar UV yang dipancarkan oleh lalat betina ketika musim kawin.
Ketertarikan lalat terhadap cahaya UV telah dimanfaatkan dalam berbagai alat perangkap lalat. Hal ini menjadi salah satu cara pengendalian lalat yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
Evolusi dan Adaptasi: Sejarah Mata Lalat
Evolusi mata majemuk pada lalat adalah bukti kemampuan beradaptasi serangga ini. Selama jutaan tahun, mata lalat telah berevolusi untuk mengoptimalkan kemampuannya terbang dan bertahan hidup. Mata lalat dapat memproses gambar jauh lebih cepat daripada mata manusia, memungkinkan mereka bereaksi dengan cepat terhadap semua jenis ancaman.
Selain kemampuannya memiliki bidang pandang hampir 360 derajat. beberapa spesies memiliki adaptasi yang memungkinkan mereka melihat bahkan dalam kondisi cahaya redup. Seperti lalat tse-tse yang terkenal sebagai penyebar penyakit tidur di Afrika, lalat ini lebih aktif di pagi dan sore hari, namun juga bisa aktif di malam hari.
Nah, demikian ulasan terkait mata panorama lalat. Semoga bermanfaat ya!
Author: Muhammad Fachry Nur Aiman
Referensi
Gordon Hewitt, C. (2011). The House-Fly: Musca Domestica Linn: Its Structure, Habits, Development, Relation to Disease and Control. United Kingdom: Cambridge University Press.
Prasetya, R. D., Yamtana, Y., & Amalia, R. (2015). The Effect of Variations in the Colour of Light Equipment Adhesive Flies to the Number of House Flies (Musca Domestica) Trapped A. Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 11(1): 29-34.
Puspitarani, F., Sukendra, D. M., & Siwiendrayanti, A. (2017). Penerapan lampu ultraviolet pada alat perangkap lalat terhadap jumlah lalat rumah terperangkap. Journal of Public Health Research and Development, 1(3): 151-161.
Ristiyanto., Satoto, Tri Baskoro Tunggul., Garjito, Triwibowo Ambar. (2023). . Lalat (Diptera): Peran dan Pengendalian Lalat di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: UGM PRESS.
Snyder, A.W., & Menzel, R. (2012). Photoreceptor Optics. Germany: Springer Berlin Heidelberg.