Siput besar africa (Achatina fulica) biasa disebut Bekicot dalam bahasa Indonesia. Hewan ini merupakan salah satu 100 hewan paling invasif dalam skala global (GISD, 2023). Sesuai namanya, Achatina fulica berasal dari afrika utara di daerah pantai timur afrika, Ethiopia Mozambique dan Somalia, namun telah berhasil diintroduksi ke beberapa bagian dunia beriklim tropis dan subtropis. Hewan ini diintroduksi sebagai pakan komersial untuk ikan, hewan ternak dan manusia sebagai sumber protein, serta dipercaya sebagai obat bagi beberapa macam penyakit. (CABI, 2013)
Gambar 1. Achatina fulica oleh Alexander R. Jenner, 2010
Hewan ini merupakan hewan bertubuh lunak (Mollusca) dalam family Achatinidae. Siput ini secara umum lebih besar dari pada ukuran siput lainnya. panjang tubuhnya bisa mencapai 20 cm, dengan rata-rata 5-10 cm. cangkangnya berbentuk corong berulir terdiri dari kombinasi warna krem, hitam dan coklat sedangkan tubuhnya berwarna coklat terang (CABI, 2013). Pada bagian kepalanya terdapat dua pasang tentakel, sepasang pendek di bagian bawah dan sepasang lebih besar dengan ujung bulat berbentuk mata di bagian atas. Mulutnya dilengkapi dengan rahang yang tajam, dan radula yang berisi sekitar 142 baris gigi dengan 129 gigi tiap barisnya (CABI, 2013). Telurnya bewarna putih, dan menetas dalam waktu sekitar 17 hari. proses hewan muda menjadi dewasa memakan waktu sekitar 5 sampai 15 bulan, bergantung pada suhu lingkungan. Pada musim dingin hewan ini dapat berhibernasi dan terjadi penundaan pematangan seksual. Waktu hidup Achatina fulica rata rata adalah 5-6 tahun namun bisa mencapai hingga 9 tahun (Raut & Barker 2002).
Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan dengan preferensi pakan yang luas, makanan yang disukai adalah sayuran busuk, lichen, alga dan jamur. hewan ini dilaporkan menjadi hama bagi beberapa komoditas sayuran seperti: Kangkung, wortel, kubis, brokoli, sawi, komoditas buah buahan seperti: Lemon, semangka, jeruk, melon, mentimun dsb (CABI, 2013). Pada tahun 1969, di Florida Amerika, terjadi kerugian akibat A. fulica sebesar USD 11 Juta. hewan ini juga pernah menjadi masalah serius di India pada tahun 1946/1947 yang pada saat itu terjadi serangan masif yang menyerang tanaman padi dan sayur sayuran (GISD, 2023). Selain menyerang tanaman sebagai herbivora, A. fulica juga diketahui sebagai agen penyebar dari jamur Phytophthora palmivora melalui fesesnya. Phytophthora palmivora, menyebabkan penyakit black pod pada tanaman coklat. Jamur ini juga dilaporkan dapat menginfeksi tanaman paprika hitam, kelapa, pepaya dan vanila. Hewan ini juga dilaporkan dapat menjadi vektor bagi parasit A. costaricensis dan A. Cantonensis yang dapat menyebabkan penyakit meningoencephalitis pada manusia (GISD, 2023) .
Pengendalian hama A. fulica dapat dilakukan secara manual dengan pencuplikan secara langsung baik pada fase telur dan hewan dewasa. pada pertanian atau perkebunan, dapat menambahkan barrier fisik untuk mencegah pergerakan siput misalnya dengan pengadaan pagar, atau kawat. Secara biologis, kontrol hama ini dapat menggunakan predator alami seperti E. rosea, Gonaxis quadrilateralis and Platydemus manokwari yang merupakan musuh alami dari gastropoda terestrial (GISD, 2023). Selain penggunaan metode fisik dan agen biologis, pengendalian secara kimiawi juga dilakukan untuk mengontrol keberadaan hama ini. Metaldehyde dan calcium arsenate banyak digunakan untuk percobaan awal dalam pengendalian hama ini. Metaldehyde dilaporkan dapat bekerja melalui saluran pencernaan dan melalui kontak dengan tubuh moluska. Penggunaan garam dapur juga dilaporkan cukup efektif untuk memberikan efek dehidrasi pada tubuh hewan dewasa (GISD, 2023).
REFERENSI
Alexander R. Jenner, 2010. Stock photo: Snail in Ubud, Bali. Achieved from Https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Snail_in_Ubud,_Bali,_2010_(1).jpg on 23/12/2023
CABI (2021) Siput Besar Afrika (Achatina fulica) . CABI Compendium. (diakses online pada 24 Desember 2023 di www.cabidigitallibrary.org/doi/10.1079/cabicompendium. 53366)
Global Invasive Species Database (2023) Species profile: Achatina fulica. Downloaded from http://www.iucngisd.org/gisd/species.php?sc=64 on 23-12-2023
Raut SK, Barker GM, 2002. Achatina fulica Bowdich and other Achatinidae as pests in tropical agriculture. In: Molluscs as crop pests [ed. by Barker, G. M.]. Wallingford, UK: CABI Publishing, 55-114. http://www.cabi.org/cabebooks/ebook/20023046838