Strategi Ampuh Pengendalian Tikus dan Mencit di Rumah Sakit

Strategi Ampuh Pengendalian Tikus dan Mencit di Rumah Sakit
06
Jumat, 6 September 2024

Rumah sakit merupakan bagian dari sistem kesehatan masyarakat dan tidak hanya melakukan pembinaan, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pelatihan tenaga kesehatan (Nakes) dan tempat penelitian di bidang kesehatan atau kedokteran.

Jika lingkungan rumah sakit tidak dijaga kebersihannya, sampah-sampah ini sangat mungkin menimbulkan pencemaran lingkungan dan menimbulkan gangguan kesehatan.

Salah satu konsekuensinya adalah rumah sakit dapat menjadi tempat berkembang biaknya pembawa penyakit (patogen), dan adanya infestasi hewan pengganggu di rumah sakit.

Apabila lingkungan rumah sakit tidak dijaga maka dapat terjadi infeksi nosokomial.

Rumah sakit wajib mengelola hewan yang diperkirakan tidak akan dirawat di rumah sakit untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit.

Pada artikel ini, kita akan mengulas mengenai beberapa strategi ampuh pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit.

Tikus dan mencit merupakan hama pembawa penyakit

Tikus dan Mencit merupakan hewan pengerat (famili Rondensia) yang terkenal sebagai hama tanaman, perusak barang di gudang, dan hama pengganggu dalam rumah.

Kelompok hewan ini sudah terkenal dapat membawa, menyebarkan, dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak, dan hewan peliharaan.

Hewan pengerat komensal, yaitu hewan pengerat yang tinggal di dekat pemukiman dan aktivitas manusia, memerlukan perhatian tambahan dalam hal penularan penyakit.

Penyakit menular dapat disebabkan oleh infeksi berbagai patogen, termasuk virus, rickettsiae, bakteri, protozoa, dan nematoda.

Penyakit ini menular langsung ke manusia melalui air liur, urin, feses, atau melalui gigitan parasit luar (kutu, kutu, caplak, caplak).

Tikus dan mencit menjadi masalah rutin di rumah sakit

Tikus dan tikus merupakan masalah yang sering terjadi di rumah sakit sehingga perlu dilakukan pemantauan secara rutin.

Hewan pengerat ini menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, merusak makanan, fasilitas kesehatan, sistem kelistrikan, peralatan kantor seperti kabel, komputer, peralatan laboratorium, dokumen/file hingga dapat menyebabkan penyakit.

Beberapa penyakit penting yang dapat menular ke manusia antara lain penyakit pes, salmonellosis, leptospirosis, dan murine typhus.

Ditinjau dari nilai estetikanya, keberadaan tikus menandakan lingkungan yang terabaikan, tidak bersih, kotor, lembap, kurang penerangan, serta pertanda buruknya kebersihan/manajemen lingkungan rumah sakit.

Perbedaan biologis tikus dan mencit

Pengetahuan tentang tikus dan mencit penting dalam menentukan cara pengendaliannya.

Tikus dan mencit mempunyai beberapa perbedaan yang mencolok.

Rattus norvegicus (tikus) mempunyai kebiasaan umum menggali lubang di tanah dan tinggal di lubang tersebut, sedangkan Rattus rattus diardii (tikus rumah) tidak hidup di tanah melainkan di semak-semak dan/atau di atap bangunan.

Bantalan telapak kaki jenis tikus ini disesuaikan untuk kekuatan menarik dan memegang yang sangat baik.

Hal ini disebabkan karena  telapak kakinya terdapat lekukan, sedangkan pada hewan pengerat penggali telapak kakinya licin.

Mus musculus (tikus) selalu berada di dalam bangunan, sarangnya terdapat pada dinding, selubung atap (papan gipsum), kotak penyimpanan atau laci.

Tanda-tanda tikus dan mencit

Infestasi rodensia disuatu tempat dapat diketahui secara awal dengan mengamati adanya kotoran, jejak, bekas gigitan dan baunya yang khas.

Selain itu, kerusakan pada bangunan seperti rusaknya/putusnya instalasi kabel, isolasi dan perabotan juga menjadi salah satu tanda bahwa ruangan atau rumah sakit terinfestasi tikus dan mencit.

Tanda lain yaitu tanda-tanda gigitan pada peralatan, kemasan makanan, atau barang-barang lainnya adalah indikasi bahwa tikus atau mencit telah aktif di area tersebut.

Suara berisik pada malam hari, adanya sarang yang terbuat bahan plastik, kardus dan kayu serta kehadiran bau tidak sedap khas tikus dan mencit juga menjadi tanda lain adanya infestasi.

Startegi pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit

Dalam upaya pemusnahan tikus di rumah sakit, terdapat tiga kegiatan utama yang saling mengikuti dan mendukung: surveilans, pemberantasan, dan pencegahan.

Surveilans adalah upaya pengamatan/pemantauan secara berkala terhadap wilayah yang menunjukkan tanda-tanda keberadaan tikus.

Titik-titik pengamatan tersebut dicatat pada formulir titik pengamatan dengan jelas..

Tanda-tanda yang harus diwaspadai: lubang di tanah, tikus mati, kotoran tikus, goresan.

Pemusnahan tikus dan mencit di rumah sakit dilakukan secara fisik, terutama dengan memasang perangkap dan  menggunakan umpan kimia beracun.

Setiap ruangan dengan luas sampai dengan 10 m2 dipasang perangkap. Masing-masing kelipatan 10 m2 ditambah perangkap baru.

Perangkap bebas tikus dibiarkan selama maksimal tiga malam untuk memberikan kesempatan bagi tikus yang ada untuk masuk ke dalam perangkap dan diperiksa setiap pagi untuk mengumpulkan hewan yang ditangkap.

Pengendalian tikus dengan menggunakan umpan beracun atau perangkap berumpan racun mempunyai efek sementara, racun perut (Rrodentisia campuran, antikoagulan kronik) adalah umpan beracun yang hanya dianjurkan digunakan didaerah/tempat yang tidak dapat dicapai oleh hewan domestik dan anak-anak.

Saat ini racun tikus yang beredar ada dua jenis, yaitu racun akut dan racun kronik.

Racun akut harus digunakan dalam dosis yang mematikan, karena jika tidak, tikus tidak akan mati dan tidak mau  memakan umpan racun yang sama lagi, sebaliknya jika dosis racun yang digunakan mematikan, tikus akan mati dalam waktu setengah jam kemudian.

Hal lain yang dilakukan dalam upaya pencegahan adalah penggunaan repelan, baik repelan alami maupun kimia. Repelan alami diantaranya peppermint atau cengkeh.

Strategi terakhir yaitu pelatihan dan kesadaran. Staf rumah sakit perlu dilatih tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda infestasi dan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan.

Peningkatan Kesadaran meliputi pembuatan prosedur dan kebijakan terkait pencegahan infestasi tikus dan mencit, serta pentingnya melaporkan tanda-tanda awal infestasi.

Nah, demikian ulasan singkat terkait strategi ampuh pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit.

Demikian informasi terkait strategi ampuh pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit. Semoga bermanfaat, ya!

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui +62 821-1825-0931

Author: Saila Rachma

REFERENSI

Hairil Akbar, Muhammad Ichsan Hadiansyah, Endang Purnawati Rahayu, Diana Sylvia, Rosyid Ridlo Al Hakim, Nissa Noor Annashr, Aptu Andy Kurniawan, Herniwanti, Tri Fajarwaty, Pathiatul Hasanah, Aulia Asman, Ahmad Ruhardi. 2021. Sanitasi Rumah Sakit. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman pengendalian tikus khusus di rumah sakit. Jakarta: Depkes RI

KONSULTASI DENGAN AHLI HAMA