Bromelia adalah tanaman hias yang sering dijumpai di daerah tropis dan subtropis, terkenal dengan bentuk bunga dan daun yang menarik. Tidak heran jika tanaman ini menjadi favorit para pencinta tanaman hias, terutama untuk mempercantik taman dan interior.
Selain keindahannya, bromelia memiliki keunikan lain yang sering tidak disadari. Bagian central tank atau axil dari tanaman ini mampu menampung air, menciptakan genangan kecil yang ideal sebagai habitat bagi fauna air, termasuk larva nyamuk.
Di beberapa wilayah seperti Florida, tanaman bromelia telah diidentifikasi sebagai salah satu mikrohabitat yang mendukung berkembangnya nyamuk. Beberapa spesies yang telah ditemukan di habitat ini adalah larva nyamuk dari genus Wyeomyia, serta spesies invasif seperti Aedes albopictus dan Aedes aegypti, yang terkenal sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah.
Fakta ini tentu memiliki dampak yang lebih luas, terutama bagi bisnis yang mengutamakan estetika dan kenyamanan pelanggan, seperti hotel, restoran, atau kafe. Tanaman bromelia yang sering dijadikan elemen dekorasi ternyata dapat berpotensi menjadi sumber gangguan kesehatan.
Kehadiran nyamuk di area-area ini tidak hanya merugikan kenyamanan pelanggan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, terutama jika spesies nyamuk yang berkembang biak adalah vektor penyakit berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi pengelola bisnis untuk mempertimbangkan risiko yang terkait dengan penggunaan tanaman hias seperti bromelia dalam dekorasi mereka.
Artikel ini akan membahas mengenai tanaman Bromelia sebagai habitat potensial larva nyamuk pembawa penyakit. Yuk simak uraian di bawah ini.
Tanaman Bromelia sebagai Habitat yang Disukai Nyamuk.
Bromelia merupakan tanaman berbunga tahunan yang termasuk dalam keluarga nanas, Bromeliaceae. Saat ini, telah teridentifikasi lebih dari 3.000 spesies, dengan sebagian besar berasal dari wilayah Amerika, termasuk 16 spesies yang hanya ditemukan di Florida.
Banyak spesies bromelia bersifat epifit, yaitu tumbuh pada tanaman lain tanpa menjadi parasit. Mereka menggunakan akar untuk menempel dan struktur trichomes di daunnya untuk menyerap air dan nutrisi.
Bromelia termasuk tanaman hias yang sangat populer dalam penataan lanskap di kawasan perumahan, bisnis hotel dan restoran, terutama karena keindahan warna daunnya yang bervariasi.
Daun bromelia membentuk roset spiral yang menciptakan struktur seperti tangki yang mampu menampung air, bersama dengan puing-puing seperti daun mati dan serbuk sari. Genangan air yang tertampung pada daun sering disebut sebagai phytotelm, yang menciptakan habitat ideal bagi larva nyamuk.
Di Florida, sebuah penelitian telah dilakukan dan menunjukkan bahwa tanaman bromelia berfungsi sebagai habitat bagi vektor nyamuk di daerah pemukiman padat. Larva nyamuk yang ditemukan meliputi Aedes aegypti, Wyeomyia mitchellii, Wyeomyia vanduzeei, Culex quinquefasciatus, dan Culex biscaynensis.
Penelitian lain yang melibatkan 90 tanaman bromelia di Brasil menemukan lima genus nyamuk, yaitu Anopheles, Culex, Wyeomyia, Runchomyia, dan Toxorhynchites. Selain itu, larva nyamuk dari genus Aedes, Culex, dan Armigeres yang ditemukan di dalam tanaman bromelia juga dijumpai di tiga jenis area di Indonesia, yaitu kawasan pemukiman, area komersial, dan fasilitas umum.
Keanekaragaman spesies larva nyamuk yang ditemukan pada bromelia ini menegaskan pentingnya tanaman ini sebagai habitat potensial bagi nyamuk. Lokasi, spesies, dan ukuran dari tanaman bromelia dapat memengaruhi jenis nyamuk yang ditemukan di dalamnya.
Pengelolaan perkembangan nyamuk di tanaman bromelia sangat penting, terutama dalam bisnis perhotelan, kafe, dan restoran yang kerap memanfaatkan tanaman ini sebagai elemen dekoratif. Penggunaan tanaman bromelia di area luar ruangan atau taman dapat menambah estetika, namun tanpa perawatan yang tepat, tanaman ini dapat menjadi sarang bagi nyamuk, yang berpotensi mengganggu kenyamanan tamu dan merugikan bisnis.
Salah satu langkah pengelolaan yang efektif adalah dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi menggunakan selang ke daun dan tangki bromelia setidaknya sekali seminggu untuk menghilangkan telur, larva, dan puing-puing yang terakumulasi, sehingga mencegah perkembangan nyamuk.
Menambahkan larvasida ke air yang terperangkap di daun bromelia juga merupakan langkah penting. Bahan aktif seperti methoprene dan Bacillus thuringiensis subspecies israelensis (Bti), yang aman bagi manusia dan lingkungan, dapat ditemukan di toko peralatan rumah dan kebun. Dengan menggunakan larvasida secara tepat, pemilik bisnis dapat memastikan bahwa tanaman hias di lingkungan hotel, kafe, dan restoran tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Selain itu, pemilik bisnis dapat mempertimbangkan untuk menanam bromelia hias yang kurang mendukung habitat nyamuk, seperti spesies Cryptanthus atau beberapa spesies Tillandsia yang memiliki tangki pusat kecil atau tidak ada sama sekali. Hal ini dapat mengurangi risiko nyamuk berkembang biak di lingkungan tempat usaha, memberikan kenyamanan lebih bagi tamu yang berkunjung.
Langkah-langkah ini juga harus disertai dengan tindakan pencegahan tambahan, seperti menggunakan repelan nyamuk di area luar ruangan dan memastikan ventilasi ruangan ditutupi dengan kasa untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam ruangan. Dengan pengelolaan yang tepat, bisnis perhotelan, kafe, dan restoran dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman, serta menjaga reputasi baik di kalangan pengunjung
Nah, demikian ulasan singkat terkait tanaman bromelia sebagai mikrohabitat nyamuk. Semoga bermanfaat ya!
Author: Dherika
Ihksan, M., Hadi, U.K., & Susi, S. (2020). Diversity and Distribution Bromeliads Plants as Breeding Habitat for Mosquito Larvae (Diptera: Culicidae) in Bogor, Indonesia. Biodiversitas, 21(8): 3494-3498. DOI: 10.13057/biodiv/d210810.
Romero-Weaver, A.L., Lounibos, P., & Eva, A.B. (2021). Mosquitoes and Bromeliads. University of florida, The Institute of Food and Agriculture Science (UF/IFAS), ENY2073: 1-7. https://doi.org/10.32473/edis-IN1343-2021.