Tahukah kamu burung pipit, merupakan burung dari famili Estrildidae dan sering dianggap menjadi hama tanaman padi.
Di Indonesia, burung pipit atau bondol merujuk pada 3 spesies dari genus Lonchura yaitu Lonchura punctulata atau bondol peking, Lonchura leucogastroides atau bondol jawa, dan Lonchura maja atau bondol haji.
Dari kiri ke kanan: Bondol jawa, bondol haji, bondol peking
Bondol peking memiliki ciri khusus pola berbintik di bagian perutnya. Bondol jawa berwarna coklat gelap dengan perut berwarna putih, sedangkan bondol haji, seperti namanya memiliki kepala berwarna putih menyerupai tradisi peci haji yang berwarna putih.
Namun dari ketiga spesies ini, bondol peking merupakan yang paling banyak ditemukan sebagai hama pertanian, walaupun dalam satu lahan pertanian bisa terdapat ketiga spesies di atas.
Burung pipit, yang merupakan pemakan biji-bijian, dikenal karena kebiasaannya terbang dan menyerang tanaman padi secara berkelompok. Dengan populasi yang besar, serangan mereka dapat menyebabkan kerugian besar dalam produksi padi karena mereka mengkonsumsi sekitar 10 persen dari berat tubuh mereka setiap hari, atau sekitar 5 gram biji-bijian.
Serangan burung pipit biasanya terjadi saat tanaman padi berada pada fase masak susu atau telah berumur sekitar 70 hari setelah tanam. Serangan ini dapat mengakibatkan penurunan produksi padi sebesar 30-50 persen, bahkan mencapai 90 persen jika tidak ada pengendalian sebelumnya. Selain itu, serangan ini juga dapat menyebabkan padi mengering dan biji-bijian menjadi hampa.
Pada penelitian di India, burung pipit membuat sarang di sekitar sawah di antara bulan Juli dan November, saat musim hujan. Tujuan pembuatan sarang ini untuk meletakkan telur telur burung setelah musim kawin.
Sarang yang ditemukan biasanya berbentuk bulat atau kubah dengan lubang masuk yang terletak di bagian samping. Burung burung ini menggunakan bilah rumput untuk membangun sarang mereka. Sarang ini dibangun sebagian besar di antara ranting pohon di bawah kanopi. Rata-rata kedalaman dan diameter sarang adalah sekitar 12,32 ± 1,39 cm dan 4,18 ± 0,33 cm. Kedua jenis kelamin berpartisipasi dalam aktivitas pembuatan sarang.
Pengendalian Hama Burung
Kendala yang muncul dalam mengontrol hama burung pipit adalah karena kemampuannya yang cepat beradaptasi dengan berbagai habitat yang mereka kunjungi. Habitat burung pipit bisa berada di berbagai tempat seperti lahan pertanian, perkebunan, padang rumput luas, hutan alami, daerah permukiman, dan sebagainya. Mereka cenderung tidak menetap di satu habitat saja, melainkan sering bermigrasi di antara lingkungan pedesaan dan perkotaan, terutama di sekitar area persawahan dan tegalan.
Petani sering menggunakan cara mekanik untuk mencegah serangan burung pipit. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan membuat orang-orangan sawah. Mereka menempatkan orang-orangan tersebut pada jarak tertentu di sawah dan mengikatnya dengan kaleng bekas. Ketika tali digerakkan, akan menghasilkan suara yang bising, sehingga membuat burung-burung menjadi takut.
Selain itu, metode lain yang digunakan adalah dengan menggunakan tali yang diikat secara horizontal di seluruh penjuru sawah, yang dilengkapi dengan kain perca atau lembaran plastik. Hal ini bertujuan untuk mengganggu burung pipit dan membuat mereka menjauh.
Ada juga metode lain yang melibatkan pemasangan kaleng-kaleng sebagai sumber bunyi. Kaleng ini dapat mengeluarkan bunyi yang mengganggu burung ketika terkena angin atau digerakkan secara manual oleh manusia.
Biasanya, petani mengintegrasikannya dengan kincir angin untuk menggerakkan kaleng ini secara otomatis. Ketika kincir angin berputar, kaleng-kaleng akan menghasilkan suara yang mengusir burung pipit dari area tersebut.
Biasanya, saat tanaman padi memasuki fase pemasakan bulir, petani cenderung meningkatkan pengawasan mereka secara intensif. Terutama pada waktu-waktu tertentu, yaitu antara pukul 06.00 - 10.00 pagi dan dari siang hingga sore hari sekitar pukul 14.00 - 18.00. Pada saat-saat ini, burung-burung pipit sedang aktif mencari makan.
Selain itu penggunaan jaring pelindung juga dapat digunakan. Biasanya jaring ini di letakkan di atas area persawahan menutupi tanaman padi. selain mencegah burung untuk hinggap, jaring ini juga dapat menjadi perangkap burung yang lewat dan membuatnya terperangkap sehingga dapat menjadi metode alternatif yang ramah lingkungan.
Pengendalian secara biologis melibatkan predator alami seperti ular atau burung yang lebih besar.
Di beberapa daerah, penggunaan pestisida kimia kurang dianjurkan dalam pengendalian burung ini, selain karena membutuhkan dosis yang tinggi dan perlu diaplikasikan pada tanaman yang akan menjadi konsumsi manusia, burung memiliki dispersal yang tinggi dan dapat beresiko mempengaruhi spesies non target di tempat lain hingga meningkatkan resiko pencemaran pada badan air.
Penggunaan bahan kimia alami yang bersifat repellent dapat menjadi alternatif penggunaan pestisida. Bahan yang terkandung di dalamnya biasanya tidak menyebabkan kematian pada burung tapi menimbulkan rasa tidak enak sehingga burung enggan kembali untuk memakannya.
Perlu diperhatikan bahwa metode yang paling efektif bergantung pada kondisi lingkungan hingga perilaku dari burung di masing-masing wilayah. Karena burung ini dapat beradaptasi cukup baik, sehingga perlu dilakukan konsultasi kepada ahli terkait pendekatan pengendalian yang dapat digunakan agar efektif.
Demikian informasi tentang burung pipit, hama tanaman padi. Semoga bermanfaat, ya!
Apabila sedang mencari perusahaan pengendalian hama berlisensi. Ahli Hama dapat dipilih sebagai lembaga independen terpercaya.
Di sini menyediakan berbagai jenis layanan training mencakup:
Selain itu, adapun konsultan manajemen dan sertifikasi bebas hama untuk penilaian keberadaan hama.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui +62 821-1825-0931.
Author: Ainur Subhan
Referensi:
Kahfiani, A. (2023). Jaring, Cara Jitu Kendalikan Hama Burung Pipit. Buletin Teknologi & Inovasi Pertanian, 2(1), 16-20.
J. Robinson (1970) Birds and Pest Control Chemicals, Bird Study, 17:2, 195-228, DOI: 10.1080/00063657009476270
Bird Control Methods. www.birdcontrolmethods.com. Archived from https://web.archive.org/web/20100424221649/http://www.birdcontrolmethods.com/ on 2024.