Keuntungan Tim Internal untuk Pengendalian Hama dalam Bisnis

Keuntungan Tim Internal untuk Pengendalian Hama dalam Bisnis
07
Senin, 7 April 2025

Hama dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bisnis, terutama dalam industri yang berkaitan dengan makanan, logistik, dan penyimpanan. Masalahnya, infestasi hama sering kali tidak terlihat secara kasat mata pada tahap awal. Hama seperti tikus, kecoa, atau serangga gudang seperti Tribolium (kumbang beras) dsb, dapat berkembang biak tanpa disadari dan baru menimbulkan dampak ketika populasinya sudah tinggi. Pada saat itulah kerugian mulai terasa—dari kerusakan kemasan, penurunan kualitas bahan, hingga potensi kontaminasi produk.

Sayangnya, masih banyak pemilik bisnis yang baru mengambil tindakan pengendalian ketika kerugian sudah terjadi. Padahal, keberadaan hama sangat erat kaitannya dengan aktivitas manusia sehari-hari, dan oleh karena itu perlu ada sistem pengendalian yang bersifat preventif dan berkelanjutan.

Salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi dan menangani masalah ini adalah dengan membentuk tim internal pengendalian hama di dalam perusahaan. Tim ini bertugas menerapkan prinsip-prinsip Integrated Pest Management (IPM) atau pengendalian hama terpadu yang berorientasi pada keberlanjutan, efektivitas, dan efisiensi.

IPM tidak hanya menekankan pada penggunaan pestisida, tetapi pada pengelolaan hama secara menyeluruh dan bijak. Dalam prinsip pengendalian hama terpadu, secara umum pengendalian hama harus mencakup atas tindakan Identifikasi, treatment, monitoring dan evaluasi.

Dengan adanya tim internal, keempat tahapan ini dapat dilakukan secara konsisten, terdokumentasi, dan disesuaikan dengan operasional perusahaan.

Tim internal memiliki akses penuh terhadap area kerja sehari-hari dan memahami aktivitas serta kebiasaan yang berlangsung di area tersebut. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi keberadaan hama, jenis hama, serta sumber masalah secara lebih cepat dan tepat.

Misalnya, jika ditemukan tanda-tanda infestasi di gudang penyimpanan, tim internal dapat langsung menyelidiki apakah sumber masalah berasal dari sisa bahan makanan, retakan pada struktur bangunan, atau kebiasaan penyimpanan yang tidak sesuai. Kemampuan ini sangat penting untuk menanggulangi infestasi sejak dini.

Setelah identifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan perlakuan (treatment). Keunggulan tim internal adalah fleksibilitas dalam memilih metode pengendalian yang sesuai dengan kondisi operasional. Mereka dapat mempertimbangkan faktor keamanan pekerja, potensi gangguan produksi, hingga risiko kontaminasi.

Photo by Michelangelo Buonarroti on Pexels

Misalnya, jika penggunaan insektisida aerosol berisiko terhadap bahan pangan di sekitarnya, tim internal bisa memilih metode alternatif seperti perangkap, pengendalian biologis, atau sanitasi menyeluruh. Keputusan ini bisa diambil dengan cepat dan tepat karena pemahaman mendalam terhadap lingkungan kerja.

Monitoring atau pemantauan merupakan bagian penting dari IPM untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil dan populasi hama terkendali. Tim internal dapat melakukan pemantauan secara rutin, mencatat lokasi penangkapan hama, jumlah populasi, serta tren kenaikan atau penurunan infestasi.

Data ini sangat berguna untuk analisis tren, deteksi dini, serta pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision). Karena dilakukan secara internal, proses ini dapat dijalankan secara lebih konsisten dibandingkan jika hanya mengandalkan pihak ketiga secara berkala.

Setiap strategi pengendalian hama perlu dievaluasi efektivitasnya. Dengan tim internal, evaluasi dapat dilakukan secara lebih objektif dan berdasarkan catatan yang akurat. Tim dapat membandingkan data dari periode sebelumnya, mengidentifikasi faktor keberhasilan atau kegagalan, dan membuat penyesuaian metode sesuai kasus yang dihadapi.

Hama memiliki perilaku yang sangat dinamis tergantung pada musim, perubahan lingkungan, dan kebiasaan manusia. Oleh karena itu, evaluasi berkelanjutan sangat penting agar strategi yang diterapkan tetap relevan dan efektif.

Membentuk tim internal pengendalian hama memberikan keuntungan jangka panjang berupa efisiensi anggaran dan pengurangan risiko kerugian akibat infestasi. Meskipun memerlukan investasi awal, tim internal memungkinkan perusahaan memiliki catatan historis infestasi dan strategi yang telah dicoba, sehingga dapat menghindari pengeluaran berulang untuk metode yang tidak efektif serta menjaga kelangsungan operasional dan kualitas produk.

Selain itu, keberadaan tim internal mendorong terbentuknya budaya kerja yang lebih sadar akan pentingnya sanitasi dan pencegahan hama. Tim ini juga dapat menjadi agen perubahan perilaku di tempat kerja, menetapkan SOP kebersihan yang lebih baik, serta mempermudah kolaborasi antar divisi karena memiliki pemahaman dan kepedulian yang sama terhadap kondisi operasional perusahaan.

REERENSI:

Barzman, M., Bàrberi, P., Birch, A. N. E., Boonekamp, P., Dachbrodt-Saaydeh, S., Graf, B., ... & Sattin, M. (2015). Eight principles of integrated pest management. Agronomy for sustainable development, 35, 1199-1215.

Weiss, A., Dripps, J. E., & Funderburk, J. (2009). Assessment of implementation and sustainability of integrated pest management programs. Florida Entomologist, 92(1), 24-28.

KONSULTASI DENGAN AHLI HAMA