Cicak adalah sejenis reptil kecil yang sering dijumpai di dalam rumah. Hewan ini termasuk dalam famili Gekkonidae dan memiliki kemampuan luar biasa untuk merayap di dinding dan langit-langit berkat bantalan perekat khusus pada jari-jari kakinya. Jenis yang biasanya kita temukan di dalam rumah biasanya termasuk jenis spesies Hemidactylus frenatus).
Cicak biasanya tidak dikategorikan sebagai hama dalam pengertian yang sama seperti serangga atau hewan pengerat yang menyebabkan kerusakan. Cicak sebenarnya berperan penting dalam mengendalikan populasi serangga di rumah, seperti nyamuk, lalat, dan kecoak. Namun, keberadaan cicak bisa dianggap mengganggu atau tidak diinginkan, terutama jika mereka muncul dalam jumlah besar dan meninggalkan kotoran di dalam rumah.
Risiko Food Poisoning dan Potensi Penyebaran Salmonella Melalui Cicak
Cicak memang sering dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan manusia karena mereka tidak diketahui sebagai pembawa penyakit yang signifikan. Namun, ada potensi teoretis bagi cicak untuk berkontribusi pada penyebaran food poisoning dan infeksi salmonella. Hal tersebut dapat terjadi apabila cicak merayap di area penyimpanan makanan atau di atas meja dapur dan meninggalkan kotoran yang biasanya mengandung banyak bakteri patogen.
Meskipun cicak sendiri sebetulnya bukan vektor utama dari Salmonella, mereka bisa menjadi vektor tidak langsung. Cicak yang telah merayap di tempat yang terkontaminasi Salmonella (misalnya, sisa makanan atau kotoran hewan lain) dapat membawa bakteri ini pada tubuh mereka dan menyebarkannya ke permukaan atau makanan.
Penelitian yang dilakukan oleh Otokunefor et al., (2003) menunjukkan bahwa beberapa spesies cicak seperti Cicak agama (Agama agama), Cicak dinding (Geckonidae), dan cicak ular (Ameiva ameiva) memiliki tingkat keberadaan bakteri Salmonella yang cukup signifikan di dalam usus mereka.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa Salmonella dapat bertahan dalam kotoran cicak selama beberapa minggu dalam berbagai kondisi lingkungan. Misalnya, bakteri ini bisa bertahan selama 4 minggu di air keran dan pasir basah, 6 minggu di udara terbuka, dan hingga 8 minggu jika dicampur dengan pasir kering.
Food poisoning yang disebabkan oleh bakteri Salmonella terjadi ketika seseorang menelan makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala yang muncul biasanya meliputi diare, demam ringan hingga tinggi, mual dan muntah, serta sakit atau kram perut. Dehidrasi juga dapat menjadi komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang tua. Gejala biasanya muncul antara 6 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan kebanyakan orang sembuh dalam waktu 4 hingga 7 hari tanpa perawatan khusus. Namun, pada kasus yang lebih parah, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini bisa berlangsung lebih lama dan memerlukan perhatian medis.
Herpetofobia
Gejala yang muncul biasanya meliputi diare, demam ringan hingga tinggi, mual dan muntah, serta sakit atau kram perut. Dehidrasi juga dapat menjadi komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang tua. Gejala biasanya muncul antara 6 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan kebanyakan orang sembuh dalam waktu 4 hingga 7 hari tanpa perawatan khusus. Namun, pada kasus yang lebih parah, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini bisa berlangsung lebih lama dan memerlukan perhatian medis.
Cicak adalah hewan kecil yang umumnya tidak berbahaya dan tidak agresif terhadap manusia. Namun, bagi seseorang dengan herpetofobia atau fobia terhadap reptil, kehadiran cicak bahkan dalam lingkungan yang aman seperti rumah bisa menjadi penyebab kecemasan yang berlebihan.
Cicak sering muncul di dinding atau langit-langit rumah, terutama pada malam hari saat mereka aktif mencari makanan. Penampilan mendadak dan gerakan cepat mereka dapat membuat beberapa orang merasa terganggu. Gejala umum dari herpetofobia termasuk keringat dingin, jantung berdebar, sesak napas, gemetar, atau keinginan kuat untukmenghindari situasi di mana mereka mungkin bertemu dengan cicak. Beberapa orang bahkan bisa mengalami serangan panik saat melihat cicak atau gambar cicak.
Ketakutan inibisa memengaruhi keseharian seseorang misalnya membuat mereka merasa tidak nyaman atau sulit berkonsentrasi jika ada cicak di sekitar.
Potensi Mengotori dan Merusak Estetika Rumah
Cicak, meskipun umumnya tidak berbahaya, bisa meninggalkan jejak yang tidak diinginkan di dalam rumah, terutama jika populasi mereka cukup besar.
Kotoran cicak berupa feces atau tinja yang dapat menempel pada permukaan vertikal seperti dinding dan langit-langit. Meskipun kebanyakan kotoran cicak tidak beracun, penumpukan kotoran ini dapat mengganggu estetika ruangan dan menyebabkan masalah kebersihan yang perlu segera diatasi.
Meskipun tidak umum untuk ditemui secara langsung, bekas telur cicak juga bisa menjadi masalah jika cicak betina memilih tempat yang tidak tepat untuk bertelur di dalam rumah, seperti di celah-celah atau sela-sela perabotan. Meskipun bekas telur ini umumnya tidak terlihat secara langsung, mereka bisa menyebabkan masalah kebersihan jika tidak segera ditemukan dan dibersihkan.
Strategi Untuk Mengatasi Keberadaan Cicak di Dalam Rumah
Untuk mengatasi keberadaan cicak di dalam rumah, langkah-langkah berikut dapat diterapkan secara efektif.
Pertama, lakukan pencegahan dengan menutup celah-celah kecil dan retakan di dinding atau langit-langit yang dapat menjadi pintu masuk bagi cicak. Perbaiki juga segala kerusakan pada struktur bangunan yang dapat memungkinkan cicak untuk masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya, penting untuk menjaga kebersihan rumah secara rutin. Membersihkan kotoran atau bekas telur cicak yang terlihat di dinding, langit-langit, atau perabotan sebaiknya dilakukan dengan cara menyapu atau mengelap permukaannya. Hindari juga menumpuk barang-barang di rumah yang bisa menjadi tempat persembunyian cicak.
Selain menargetkan cicak secara langsung, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi populasi serangga yang menjadi sumber makanan utama bagi cicak. Misalnya, menghindari genangan air di sekitar rumah yang dapat berpotensi sebagai tempat penyimpanan telur nyamuk atau serangga lainnya.
Penting juga untuk menyimpan makanan di dalam rumah dalam wadah yang tertutup rapat agar tetap terjaga kehigienisannya dan tidak menarik perhatian cicak. Sementara itu, sampah rumah tangga harus dibuang dengan cara yang tepat dan teratur untuk menghindari adanya sumber makanan tambahan bagi cicak di sekitar rumah.
Untuk membantu mengusir keberadaan cicak di dalam rumah, dapat digunakan penghalau berbasis bahan alami atau elektronik.
Penghalau cicak berbasis bahan alami sering kali menggunakan bahan-bahan seperti minyak essential, ekstrak tumbuhan tertentu, atau kombinasi bahan-bahan organik lainnya. Contoh penghalau cicak alami dapat berupa produk yang mengandung minyak peppermint, minyak cengkeh, atau minyak citrus. Bahan-bahan ini umumnya aman bagi manusia dan hewan peliharaan, tetapi tetap efektif untuk mengusir cicak dengan bau yang tidak disukai oleh hewan tersebut.
Penghalau cicak elektronik menggunakan teknologi seperti gelombang suara ultrasonik atau elektromagnetik untuk mengusir cicak dari area tertentu di dalam rumah. Penghalau ini bekerja dengan menghasilkan frekuensi suara atau gelombang elektromagnetik yang mengganggu sistem navigasi dan komunikasi cicak, mendorong mereka untuk meninggalkan area tersebut. Penghalau cicak elektronik umumnya aman bagi manusia dan hewan peliharaan karena tidak menggunakan bahan kimia.
Kedua metode tersebut efektif tanpa harus mengandalkan bahan kimia yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, jika masalah cicak masih sulit diatasi, maka dapat digunakan beberapa produk pestisida atau insektisida dengan kandungan bahan aktif tertentu seperti Fipronil dan Detltamethrin. Penggunaan bahan kimia tersebut sebaiknya menjadi langkah terakhir dan dilakukan dengan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label produk penggunaannya agar risiko paparan yang tidak diinginkan pada organisme lain dapat diminimalkan.
Apabila pengedalian masih belum berhasil dan infestasi menjadi tambah parah, akan lebih baik berkonsultasi dengan profesional pengendalian hama untuk mendapatkan saran yang tepat dan solusi yang lebih aman.
Demikian informasi terkait keberadaan cicak di dalam rumah dan cara pengendaliannya. Semoga bermanfaat, ya!
Apabila sedang mencari perusahaan pengendalian hama berlisensi, Ahli Hama dapat dipilih sebagai lembaga independen terpercaya.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui +62 821-1825-0931
Author : Rahmidevi Alfiani
REFERENSI
Nawi, M. A. M., Ishak, M. I., Rosli, M. U., Ayub, M. A. R. M., Khor, C. Y., Termizi, S. N. A. A., & Ishak, N. (2020, February). A Novel Green Technology Kaffir Lime Extract as Lizard Repellent. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 743, No. 1, p. 012010). IOP Publishing.
Nguyen, K. T., Hasegawa, M., Nguyen, T. T., Vo, T. M. T., Tran, T. H. T., Ly, T. L. K., ... & Hayashidani, H. (2018). The importance of wild gecko as a source of human Salmonella infection. Journal of Veterinary Medical Science, 80(8), 1345-1347.
Otokunefor, T. V., Kindzeka, B. I., Ibiteye, I. O., Osuji, G. U., Obi, F. O., & Jack, A. W. K. (2003). Salmonella in gut and droppings of three pest lizards in Nigeria. World Journal of Microbiology and Biotechnology, 19, 545-548.