Mengenal Lebih Dekat tentang Serangga Agas

Mengenal Lebih Dekat tentang Serangga Agas
08
Rabu, 8 Mei 2024

Bagi sebagian orang, pengalaman dengan serangga agas merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan.

Gigitannya dapat membuat kulit menjadi kemerahan dan gatal-gatal. Eits, tapi jangan salah paham dulu.

Tidak semua agas itu menggigit loh. Kok bisa? Yuk, daripada berlama-lama, mari kita berkenalan lebih dekat dengan serangga yang satu ini.

Apa Itu Serangga Agas?

Apa Itu Serangga Agas

Agas merupakan salah satu serangga terbang yang masuk ke dalam Ordo Diptera. Secara spesifik, agas mencakup beberapa famili serangga seperti Mycetophilidae, Anisopodidae, dan Sciaridae.

Dalam bahasa Inggris, agas dikenal dengan sebutan gnat, biting midges, atau blackflies. Ada banyak jenis spesies agas, namun kebanyakan dari mereka tampak sangat mirip dan susah dibedakan secara kasat mata.

Penampilan serangga agas mirip dengan nyamuk, namun sebenarnya secara biologis mereka masuk ke dalam keluarga lalat. Umumnya, ukuran agas lebih kecil jika dibandingkan dengan nyamuk ataupun lalat. Rata-rata panjang tubuh mereka hanya 0.15 – 0.30 cm.

Tubuhnya berbentuk ramping dan warnanya dapat bermacam-macam, mulai dari putih, hitam, hingga merah. Sayapnya memiliki struktur garis-garis vein dan tembus pandang. Biasanya, agas akan melipat sayapnya saat sedang tidak terbang.

Serangga agas diketahui memakan alga, tumbuh-tumbuhan yang sudah membusuk, jamur, nektar, dan akar tumbuhan. Bahkan, beberapa spesies agas diketahui memakan darah hewan.

Agas merupakan hewan yang mengalami proses metamorfosis sempurna. Artinya, siklus hidupnya dimulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Seluruh proses metamorfosis agas membutuhkan waktu 3-4 minggu, bergantung pada jenis spesiesnya. Serangga agas yang telah dewasa dapat bertahan hidup sekitar 7-10 hari.

Dua Tipe Serangga Agas

Dua Tipe Serangga Agas

Berdasarkan perilakunya, ada dua tipe serangga agas, yaitu :

  • ·   Agas Jamur (Fungus Gnats) : Serangga agas tipe ini merupakan hama di dalam ruangan yang biasanya ditemukan di tanaman hias atau tempat-tempah sampah dalam rumah. Umumnya, mereka sering dianggap sebagai lalat buah. Padahal, jika diperhatikan lebih mendetail, mereka berbeda dari lalat buah.

Agas jamur betina meletakkan telurnya di tanah pot tanaman hias atau sampah-sampah organik yang lembab. Saat telurnya menetas, larva-larva agas ini dapat menjadi sumber masalah karena mereka dapat merusak akar tanaman hias. Agas jamur tidak menggigit, namun keberadaan mereka dapat menjadi gangguan.

  • ·   Agas Penggigit (Biting Gnats) : Sama seperti nyamuk, serangga agas tipe ini memiliki perilaku menggigit karena mereka membutuhkan darah untuk bertelur. Tipe agas yang satu ini sering meletakkan telurnya di area-area tergenang ataupun aliran air.

Kenapa Gigitan Serangga Agas Sangat Gatal dan Sakit?

Kenapa Gigitan Serangga Agas Sangat Gatal dan Sakit?

Awalnya, sesaat setelah agas menggigit, kita tidak akan merasa bahwa ada sesuatu yang menggigit kulit kita. Seiring waktu berjalan, barulah reaksi tubuh kita merasakannya.

Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kulit kamu sudah digigit agas antara lain :

  • Kulit berubah warna menjadi kemerahan
  • Muncul bengkak di area kulit yang digigit
  • Adanya rasa gatal yang terus-menerus disertai rasa perih
  • Keluar sedikit darah di bekas area gigitan
  • Adanya ruam atau bintik-bintik berisi cairan yang biasa disebut sebagai “lenting”

Semua gejala di atas timbul karena air liur (saliva) agas mengandung racun. Air liur ini akan masuk ke aliran darah lewat gigitan agas.

Racun ini bagi sebagian orang dapat menimbulkan reaksi alergi yang tidak biasa. Bahkan, gigitan agas dapat berisiko menimbulkan gejala-gejala lebih parah seperti sesak napas, kepala pusing, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga dapat menyebabkan pingsan.

Selain itu, rasa sakit dan perih yang timbul itu disebabkan oleh cara agas tersebut menggigit. Perilaku menggigit agas tidak sama dengan nyamuk. Jika nyamuk punya mulut yang berbentuk seperti jarum untuk menusuk kulit, maka agas punya mulut berbentuk seperti gunting untuk memotong kulit. Tentu saja hal ini dilakukan agar dapat mengambil darah di bawah kulit.

Cara Mengatasi Gigitan Serangga Agas

Cara Mengatasi Gigitan Serangga Agas

Jika agas menggigit kamu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yaitu :

  • Segera singkirkan serangga agas dari area gigitan
  • Mencuci luka bekas gigitan dengan air mengalir. Bila perlu, oleskan cairan antiseptik.
  • Oleskan obat antigatal setelah mengerikan bekas cucian luka.
  •  Kompres dengan es batu jika terjadi pembengkakan
  • Minum obat antialergi

Cara Mengurangi Gangguan Agas di Rumah

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi gangguan serangga agas di rumah. Berikut adalah beberapa caranya.

1.       Merawat Tanah di Pot Tanaman Hias. Biarkan tanah menjadi sekering mungkin tanpa membuat tanaman kamu layu. Pindahkan tanaman ke pot yang baru jika tanah mulai terlalu lembap atau tanah dipenuhi dengan bahan-bahan yang membusuk agar tidak menjadi tempat agas jamur berkembangbiak.

2.       Gunakan Perangkap Lengket (Sticky Traps) Perangkap jenis ini dapat menjebak banyak serangga agas jamur  dalam waktu singkat dan mencegahnya berkembangbiak lebih banyak. Letakkan perangkap dekat dengan pot tanaman hias.

3.       Perangkap Cuka Apel dan Gula Perangkap ini cukup mudah untuk dibuat. Untuk membuatnya, isi mangkuk dengan sedikit cuka apel, air, dan sabun cuci piring cair. Agas akan tertarik pada cuka apel dan tersangkut di dalam campuran karena sabun cuci piring.

4.       Bersihkan Saluran Air secara Teratur Saluran air merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi agas jamur, oleh karena itu penting untuk membersihkan saluran air dari bahan organik yang membantu agas berkembang biak. Membersihkan saluran air secara teratur akan memastikan tidak ada bahan organik yang tumbuh di sana.

Demikian informasi tentang agas dan bagaimana cara mengurangi gangguan serangga ini. Semoga bermanfaat, ya!

Apabila sedang mencari perusahaan pengendalian hama berlisensi. Ahli Hama dapat dipilih sebagai lembaga independen terpercaya.

Di sini menyediakan berbagai jenis layanan training mencakup:

  1. Basic Pest Management Training (BPT)
  2. Advanced Pest Management Training (APT)
  3. Pest Control Mentoring (PCM)
  4. In House Training

Selain itu, adapun konsultan manajemen dan sertifikasi bebas hama untuk penilaian keberadaan hama.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui +62 821-1825-0931.

Author: AS Zuhri

REFERENSI

  • ·         Boorman, J. (1993). Lane, Richard P.; Crosskey, Roger W. (eds.), "Biting midges (Ceratopogonidae)", Medical Insects and Arachnids, Dordrecht: Springer Netherlands, pp. 288–309.
  • ·         Harris, M.A., Gardner, W.A., & Oetting, R.D. (1996). A review of the scientific literature on fungus gnats (Diptera: Sciaridae) in the Genus Bradysia. Journal of Entomological Science. 31 (3): 252–276.
  • ·         Hurley, Brett P., Govender, Prem, Coutinho, Teresa A., Wingfield, Brenda D., & Wingfield, Michael J.. (2007). Fungus gnats and other Diptera in South African forestry nurseries and their possible association with the pitch canker fungus. South African Journal of Science, 103(1-2), 43-46.
DAFTAR KELAS SEKARANG