Pada artikel ini, kita akan mengulas mengenai mengenai apa saja langkah-langkah detail yang perlu dilakukan saat terjadi infestasi kutu busuk di suatu kamar.

Kutu busuk memiliki gaya hidup yang tersembunyi, yang berarti mereka suka bersembunyi.

Karena mereka sangat pandai bersembunyi, serangan kutu busuk menjadi tidak terdeteksi selama beberapa minggu atau bulan sebelum pihak hotel menerima keluhan pertama.

Setelah pihak hotel menerima keluhan, dan staf internal hotel menemukan bukti keberadaan kutu busuk, apa yang perlu dilakukan?

1. Jangan sewakan kamar ke tamu, tetapi jangan pindahkan apa pun ke dalam atau ke luar kamar hingga dapat diperiksa oleh perusahaan pengendalian hama.

2. Jika perusahaan pengendalian hama tidak menemukan bukti kutu busuk, evaluasi keluhan awal. Apakah tamu membawa kutu busuk ke meja resepsionis, atau apakah mereka mengeluh tentang gigitan? Gunakan bukti yang disajikan oleh tamu untuk memutuskan apakah kamar harus diberikan treatment atau tidak. Catat keluhan, hasil pemeriksaan, dan keputusan treatment.

3. Jika bukti kutu busuk ditemukan oleh manajemen hotel, pemeriksaan menyeluruh terhadap kamar diperlukan untuk menentukan di mana kutu busuk bersembunyi.

4. Kepala tempat tidur merupakan tempat favorit kutu busuk, jadi harus disingkirkan dari dinding untuk diperiksa dan di treatment. Petugas pengendali hama mungkin harus menyingkirkan kepala tempat tidur jika ukurannya besar dan dibaut ke dinding. 

5. Seluruh area tempat tidur harus diperiksa, termasuk bagian dalam pegas kotak.

6. Jika tempat tidur akan tetap berada di dalam kamar, kasur dan pegas kotak harus diberikan treatment dan disegel dalam sarung kasur berkualitas tinggi.

7. Jika biaya untuk gabungan membungkus kasur dan pegas kotak terlalu mahal, pegas kotak tetap harus ditempatkan di dalam sarung.

8. Jika kasur, pegas kotak, atau furnitur lain yang terserang akan dibuang, furnitur tersebut harus diobati dengan insektisida ringan pada permukaan luar, dan dimasukkan ke dalam kantong sebelum diangkut keluar dari kamar. Hal ini dilakukan agar tidak ada kutu busuk yang jatuh dari furnitur dan menginfestasi lorong atau lift layanan hotel.

9. Setelah semua furnitur yang kemungkinan terinfestasi dibuang, staf pengendali hama akan memeriksa dan menangani semua furnitur, telepon, lemari, papan pinggir, paku karpet, stopkontak, retakan, dan celah yang tersisa menggunakan kombinasi metode non-kimia dan insektisida yang diberi label untuk lokasi tersebut.

10. Semua furnitur yang dibuang di luar fasilitas harus disayat, diberi tanda, atau dirusak dengan cara tertentu agar orang tidak mengambil barang tersebut dari tumpukan sampah dan membawanya pulang.

11. Kamar yang telah diberikan treatment harus diperiksa lagi setelah 48 jam untuk menentukan apakah ada kutu busuk yang masih hidup. Jika kutu busuk hidup ditemukan, kamar harus tetap kosong dan diperiksa lagi setelah 72 jam.

12. Kamar juga harus diperiksa dan diberikan treatment lagi setelah 14 hari dan 28 hari, sehingga telur yang tersisa punya waktu untuk menetas.

13. Perlu diingat bahwa banyak populasi kutu busuk yang resistan terhadap insektisida yang digunakan untuk mengendalikannya, jadi infestasi tingkat rendah yang bertahan setelah perawatan mungkin tidak terdeteksi selama inspeksi visual. Karena alasan inilah perusahaan pengendalian hama tidak menjamin bahwa kutu busuk telah hilang meskipun mereka tidak lagi menemukan kutu busuk selama inspeksi.

14. Jika satu ruangan menjadi masalah yang berulang tetapi tidak ada kutu busuk yang ditemukan, anjing pendeteksi bau mungkin diperlukan untuk menemukan masalahnya.

Nah, demikian ulasan singkat terkait apa saja langkah-langkah detail yang perlu dilakukan saat terjadi infestasi kutu busuk.

Author: Saila Rachma

REFERENSI

Miller, Dini M. 2014. Bed Bug Action Plan for Hotels. Virginia: Virginia Cooperative Extension.

Meisyara D, Guswenrivo I, Veera Singham G. Perception, attitudes, and knowledge on infestation and management of bed bugs in major cities of Indonesia: A cross-sectional online survey. PLoS One. 2023 Jul 27;18(7):e0288682. doi: 10.1371/journal.pone.0288682. PMID: 37498936; PMCID: PMC10374038.