Penggunaan kapur sebagai bahan pengendali hama seperti semut, kecoa, hingga kutu cukup populer di kalangan masyarakat. Kapur anti serangga ini banyak digunakan karena banyak tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau dan pemakaian yang mudah.
Mode aksi
Kapur anti serangga umumnya mengandung bahan aktif deltametrin, yang merupakan insektisida spektrum luas. Deltametrin bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga, yang menyebabkan kematian dalam waktu singkat setelah terpapar.
Ketika serangga seperti kecoa atau semut melintasi area yang telah ditaburi kapur, partikel kapur akan menempel pada tubuh mereka. Dalam waktu tertentu setelah terpapar, deltametrin mulai mengganggu fungsi sistem saraf serangga
Selain efek toksik dari bahan aktif, kapur juga berfungsi sebagai penghalang fisik atau repellent. Garis-garis kapur yang dicoretkan di area strategis akan mencegah pergerakan serangga melewati garis tersebut, misalnya pada semut, keberadaan kapur mengganggu komunikasi sinyal pheromone, sehingga mereka tidak dapat mencapai sumber makanan atau sarang mereka.
Kelebihan dan Kekurangan
Kapur anti serangga banyak tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau sehingga mudah didapatkan. Penggunaanya yang praktis juga menjadikannya metode untuk mengusir dan membunuh serangga.
Namun, ke-efektifannya masih kurang dalam konteks pengendalian populasi hama. Walaupun dapat bereaksi dengan cepat, kapur anti serangga hanya membunuh serangga yang melewati goresan dari kapur ini secara langsung, namun kurang efektif mengendalikan populasi secara keseluruhan. Hal tersebut juga disebabkan perilaku menjauh dari serangga, sehingga tidak semua hama yang berpapasan dengan kapur akan melewatinya.
Selain itu, dalam konteks kesehatan, debu kapur dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada saluran pernapasan jika terhirup dalam jumlah besar. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan masker saat mengaplikasikan kapur.
Residu bahan kimia juga dapat menjadi concern dalam hal kesehatan dan lingkungan, sehingga dapat juga Menggunakan kapur berbahan alami dari tumbuhan yang mengandung senyawa kimia atau metabolit sekunder yang berfungsi melindungi diri dari serangan serangga dan organisme lain.
Beberapa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai pengusir serangga meliputi alkaloid, terpenoid, dan flavonoid. Flavonoid adalah kelompok senyawa fenol terbesar yang terdapat di alam. Senyawa ini memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai zat toksik, antimikroba, pelindung tanaman dari patogen, serta antifeedant, yaitu racun yang menghambat nafsu makan serangga. Bahan alami yang dapat digunakan untuk bahan tersebut seperti minyak kayu putih dan daun mint.
Penggunaan diatomaceous earth yang bekerja secara fisik dan tidak meninggalkan residu bahan kimia dapat menjadi alternatif. Tanah diatom berfungsi sebagai perusak eksoskeleton serangga serta menyerap lapisan minyak dan cairan sehingga serangga mengalami dehidrasi dan kemudian mati.
Konsultasi dengan ahli hama dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan dalam konteks pengendalian hama. Secara spesifik apakah penggunaan kapur masih efektif atau tidak, sangat bergantung pada kondisi lingkungan, jenis dan populasi hama, serta aplikasi yang sudah dilakukan.
Nah, demikian ulasan terkait kapur anti serangga, apakah efektif?. Semoga bermanfaat ya!
REFERENSI:
Nagal, R. K. (2019). Development of Chalk from Selected Herbs as Cockroach (Periplaneta americana) Repellents. JPAIR Multidisciplinary Research, 35(1), 128-143.
Ningsih, R. M. (2019). Uji Anti Serangga Kapur Ekstrak Umbi Gadung (Dioscorea hispida D.) dan Ekstrak Bunga Soka (Ixora paludosa L.) Terhadap Aktivitas Semut Api Merah (Solenopsis invcita) dan Implementasinya Sebagai Media Edukasi Masyarakat (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Native Pest Management (2023) Is Ant Chalk an Effective Pest Control Solution? Accessed Online at 8/12/2024 from: https://www.nativepestmanagement.com/blog/2023/december/is-
ant-chalk-an-effective-pest-control-solution/#:~:text=Ants%20are%20very%20sensitive%2C%20and,trails%20for%20communication%20and%20navigation.