Pengendalian Tikus di lingkungan Perumahan

Pengendalian Tikus di lingkungan Perumahan
16
Senin, 16 Desember 2024

Tikus adalah hewan pengerat yang sering ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk pemukiman di Indonesia. Kehadiran tikus di lingkungan perumahan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Beberapa aspek yang terpengaruh meliputi kesehatan, sanitasi, kerusakan infrastruktur, dan kesejahteraan ekonomi.

Perilaku Tikus

Tikus memiliki perilaku yang sangat adaptif terhadap lingkungan manusia. Mereka cenderung aktif pada malam hari (nokturnal) dan dapat berlari cepat serta memanjat dengan baik. Tikus dapat berkembang biak dengan sangat cepat.

Tikus tergolong omnivora, artinya mereka memakan berbagai jenis makanan. Preferensi makanan mereka bervariasi tergantung pada spesies. Ketersediaan makanan sangat mempengaruhi populasi tikus; semakin banyak makanan tersedia, semakin cepat populasi mereka berkembang.

Tikus dapat ditemukan di berbagai tempat tinggal, baik di dalam maupun di luar rumah:

Tikus got (Rattus norvegicus) biasanya bersarang di saluran pembuangan, bawah bangunan, atau tempat-tempat kotor lainnya. Tikus atap (Rattus rattus) sering bersarang di atap rumah, dapur, atau gudang.

Mengapa Tikus Menjadi Hama?

Tikus menjadi hama yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh tikus

Tikus sering mencari makanan di rumah dan dapat mencemari makanan serta minuman dengan rambut, feses, dan urin mereka. Kontaminasi ini tidak hanya mengurangi kualitas makanan tetapi juga meningkatkan risiko keracunan makanan akibat infeksi bakteri seperti Salmonella. Tikus merupakan vektor penyebaran berbagai penyakit zoonosis yang berbahaya bagi manusia. Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui urin, feses, atau gigitan tikus.

Tikus memiliki kebiasaan menggigit dan menggerogoti berbagai material untuk mengasah gigi mereka yang terus tumbuh. Tikus sering menggigit kabel listrik, yang dapat mengakibatkan hubungan arus pendek dan bahkan kebakaran.

Kerusakan pada pipa air dapat menyebabkan kebocoran, meningkatkan risiko kerusakan struktural pada bangunan. Tikus juga dapat merusak perabotan rumah tangga seperti furnitur dan barang-barang berharga lainnya

Pengendalian Hama Tikus

Langkah penting dalam pengendalian tikus adalah mengidentifikasi lokasi aktif tikus, yaitu area yang paling rentan terhadap infestasi, seperti garasi, dapur, dan area penyimpanan.

Selain itu, monitoring populasi tikus juga diperlukan dengan menggunakan perangkap untuk memperoleh data tentang frekuensi dan aktivitas tikus di lokasi tersebut.

Terdapat beberapa jenis perangkap yang dapat dimanfaatkan, di antaranya perangkap lem dan perangkap papan.

Perangkap lem bekerja dengan menggunakan lem khusus untuk menangkap tikus secara fisik, sementara perangkap papan memanfaatkan mekanisme pegas yang dirancang untuk membunuh tikus ketika mereka memasuki perangkap tersebut.

Penggunaan rodentisida dengan bahan aktif seperti brodifakum, bromadiolon, kumatetralil, yang memiliki efek antikoagulan menawarkan berbagai pilihan untuk pengendalian hama tikus. Menggunakan umpan beracun yang dicampur dengan makanan favorit tikus seperti gabah atau beras juga banyak digunakan untuk menarik perhatian tikus untuk memakan lebih banyak umpan.

Menggunakan predator alami seperti kucing, anjing, ular, atau burung hantu dapat membantu mengurangi populasi tikus. Namun aplikasi metode ini di lingkungan pemukiman menjadi pertimbangan karena lebih sulit dilakukan.

Melakukan pengendalian secara periodik penting dilakukan untuk memastikan bahwa populasi tikus tetap rendah. Monitoring dan evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk menguji efektivitas metode yang digunakan dan melakukan perubahan jika diperlukan.

Nah, demikian ulasan terkait Pengendalian tikus di lingkungan perumahan. Semoga bermanfaat ya!

AuthorAinur Subhan

REFERENSI:

Tarmadja, S., & Ngidha, S. A. (2018). Efikasi tiga jenis rodentisida antikoagulan terhadap hama tikus pada perkebunan kelapa sawit. AGROISTA: Jurnal Agroteknologi, 2(1).

Rentokil (2019) Kerusakan dan penyakit berbahaya dari tikus Accessed Online at 15/12/2024 from: https://www.rentokil.com/id/layanan-kami/pengendalian-hama/tips-mudah-mengenda
likan-hama/kerusakan-dan-penyakit-berbahaya-dari-tikus

Sumarno (2018) TEKNIK PENGENDALIAN HAMA TIKUS SAWAH. Accessed Online at 15/12/2024 from: https://integrasi-opd.temanggungkab.go.id/frontend/d_berita/784

DAFTAR KELAS SEKARANG