Sejarah Mesin Fogging

Sejarah Mesin Fogging
18
Rabu, 18 Desember 2024

Salah satu metode modern yang sering digunakan untuk melakukan pengendalian hama adalah fogging (pengkabutan) menggunakan mesin fogger. Mesin fogging yang banyak dimanfaatkan saat ini telah mengalami evolusi yang cukup panjang baik dalam teknologi maupun penggunaannya.

Awal mula pembentukan teknologi yang diadaptasi pada mesin fogging dimulai tahun 1930-an  ketika seorang ilmuwan bernama Heinz von Ohain pertama kali mengembangkan teknologi pulse-jet di Jerman pada akhir 1930-an. Von Ohain bekerja di perusahaan Heinkel, dan pada 1939 ia berhasil merancang mesin pulse-jet yang digunakan dalam pesawat jet pertama, Heinkel He 178.

 

Mesin pulse-jet engine dinamakan demikian karena cara kerjanya yang menghasilkan dorongan (thrust) dalam bentuk pulse atau denyut. Berbeda dengan mesin jet konvensional yang menghasilkan dorongan secara kontinu, pulse-jet engine bekerja dengan siklus pembakaran berulang yang menghasilkan ledakan pendek dan berirama. Proses kerjanya dimulai dengan masuknya udara yang bercampur dengan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. Setelah mesin dinyalakan, campuran bahan bakar akan menghasilkan ledakan kecil yang mendorong gas panas keluar melalui nosel di bagian belakang mesin. Setelah ledakan, tekanan di ruang pembakaran turun dan udara segar akan masuk lagi untuk memulai siklus berikutnya. Proses ini berulang secara terus-menerus, menghasilkan denyut tenaga atau pulsa yang memberikan dorongan.

Pengembangan lebih lanjut dilakukan oleh para insinyur Prancis dan Jerman seperti Marconnet dan Schmidt pada era Perang Dunia II. Mereka menggunakan teknologi resonator pulse-jet  untuk rudal V-1 atau dikenal juga sebagai "Buzz Bomb"​ yang digunakan selama berperang dengan negara lain. Dengan desain yang sederhana dan biaya produksi yang rendah, sesin pulse-jet pada rudal tersebut akan menghasilkan tenaga dorongan yang cukup kuat untuk penerbangan jarak jauh.

Pada tahun 1948, Dr. Stahl, seorang kapten pilot militer Jerman, bersama dengan mitranya mendirikan perusahaan Motan di Ueberlingen, Jerman. Di perusahaan tersebut, mereka memodifikasi teknologi pulse-jet engine yang sebelumnya dikembangkan untuk aplikasi militer agar bisa digunakan pada mesin yang dibuat untuk menghasilkan kabut aerosol halus. Pada saat itu mereka berhasil memproduksi mesin thermal fogging pertama yang diperuntukan bagi warga sipil dengan merek dagang "Swingfire" dan "Swingfog".

Setelan penemuan pertama tersebut, mulai terjadi produksi massal thermal fogger pada tahun 1950-an. Permintaan terhadap mesin tersebut terus meningkat, terutama dari negara-negara Afrika yang membutuhkan mesin tersebut untuk menghadapi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh penyebaran nyamuk malaria. Selain itu, fogger pulse-jet juga mulai digunakan oleh warga sipil di Jerman untuk mengendalikan hama hutan dan hama kebun. 

Seiring berjalannya waktu, teknologi fogging Cold foggers yang dikenal juga sebagai ULV (Ultra-Low Volume) foggers mulai di kembangkan dengan tujuan untuk menciptakan kabut aerosol yang halus tanpa menggunakan panas. Perkembangan ini terjadi pada pertengahan hingga akhir abad ke-20, ketika teknologi Ultra-Low Volume (ULV) mulai diperkenalkan untuk kebutuhan aplikasi pestisida, desinfektan, dan pengendalian vektor dalam ruangan.

Cold foggers dirancang untuk mengatasi beberapa kekurangan thermal foggers yang menggunakan panas untuk menghasilkan aerosol sehingga dapat membatasi aplikasi dalam ruang tertutup dan risiko bahan kimia terurai pada suhu tinggi. Mesin cold foggers dirancang untuk menghasilkan kabut halus menggunakan tekanan tinggi alih-alih panas, sehingga lebih aman untuk aplikasi dalam ruangan dan menghasilkan efisiensi bahan kimia yang lebih tinggi.

Hingga saat ini, Cold foggers diproduksi oleh berbagai perusahaan besar, seperti Fogmaster Corporation dan ICC Foggers, yang mengembangkan berbagai model untuk kebutuhan aplikasi pertanian, sanitasi, dan pengendalian vektor. Produk mereka mencakup inovasi pada efisiensi bahan kimia, desain portabel, dan penyesuaian ukuran partikel.

Hingga saat ini, thermal foggers maupun cold foggers telah menjadi alat yang penting dalam pengendalian hama, desinfeksi, dan aplikasi pertanian. Keunggulan masing-masing teknologi memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengendalian hama nyamuk di area terbuka hingga sanitasi di ruang tertutup. Inovasi dalam desain, efisiensi penggunaan bahan kimia, dan kemudahan operasi terus mendorong peran mesin fogging sebagai solusi efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan di masa depan.

Nah, demikian ulasan terkait Pengendalian tikus di lingkungan perumahan. Semoga bermanfaat ya!

AuthorRahmidevi Alfiani

REFERENSI                                                   

Hussain, S.H. 2008. Thesis : Theoritical and Experimental Evaluation of Pulse Jet Engine. University of Khartoum.

Kevin. (2023. The Evolution of Fog Machines : A Journey Through History.  https://wildfog.com/fog-machine-history/. Diakses pada 11 Desember 2024.

The PulsfoG History : A History of Plant Protection and Pest Control. https://www.pulsfog.de/history.html. Diakses pada 11 Desember 2024.

DAFTAR KELAS SEKARANG