Cara Efektif Mencegah Hama Pengerat dan Mengurangi Kerugiannya

Cara Efektif Mencegah Hama Pengerat dan Mengurangi Kerugiannya
03
Senin, 3 Maret 2025

Hama pengerat, terutama yang termasuk dalam kelompok mouse-like rodents, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Kehadiran mereka tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi akibat konsumsi, kontaminasi, dan kerusakan bahan makanan, tetapi juga berkontribusi terhadap penyebaran berbagai penyakit.

Hama pengerat memiliki peran penting dalam penyebaran patogen berbahaya, termasuk bakteri, virus, protozoa, jamur, dan parasit. Mereka bertindak sebagai reservoir alami dan vektor penyakit yang dapat mengancam manusia serta hewan domestik.

Penyebaran penyakit semakin diperburuk oleh sifat adaptif dan tingkat reproduksi yang tinggi dari hama pengerat, yang memungkinkan populasi mereka berkembang dengan cepat jika tidak dicegah dan dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian populasi hama pengerat sangat penting untuk mengurangi risiko ekonomi dan kesehatan yang ditimbulkan oleh keberadaan mereka.

Mengapa Hama Pengerat Mengganggu?

Image Source: Freepik.com

Hama pengerat, seperti tikus dan mencit, dapat ditemukan di berbagai lingkungan tempat manusia beraktivitas. Mereka berpotensi menjadi ancaman kesehatan karena dapat membawa agen infeksi yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Infeksi ini dapat menyebar melalui kotoran, urin, gigitan, atau kontak langsung dengan makanan dan air yang telah terkontaminasi.

Beberapa penyakit berbahaya yang dapat ditularkan oleh tikus meliputi leptospirosis, salmonellosis, tuberkulosis, pes, dan rabies. Selain itu, mereka juga dapat menyebarkan virus seperti demam berdarah dan ensefalitis, serta menjadi vektor cacing parasit dan protozoa yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.

Hama pengerat juga dapat merusak berbagai barang dan bahan di berbagai sektor, termasuk industri tekstil, pertanian, peternakan, dan konstruksi sipil. Salah satu kelompok pengerat yang paling merugikan adalah pengerat komensal, yang hidup berdampingan dengan manusia dan sering ditemukan di gudang atau tempat penyimpanan makanan, dengan produk pangan sebagai sasaran utamanya. Produk pangan tersebut biasanya biji-bijian, beras, jagung, gandum, serta produk hewani seperti daging dan susu. Tiga spesies pengerat komensal yang paling umum adalah tikus cokelat atau tikus Norwegia (Rattus norvegicus), mencit (Mus musculus), dan tikus hitam (Rattus rattus).

Jika makanan yang terbuang akibat hama pengerat tidak rusak atau tercemar, maka jumlah tersebut sebenarnya cukup untuk memberi makan sekitar 200 juta orang. Artinya, kerusakan ini tidak hanya merugikan petani dan industri pangan, tetapi juga berdampak pada ketahanan pangan global. Oleh karena itu, pengendalian hama pengerat sangat penting untuk mengurangi pemborosan pangan dan memastikan ketersediaan makanan yang cukup bagi populasi dunia.

Tindakan Pencegahan Untuk Hama Pengerat

Tujuan utama pencegahan adalah mencegah hama pengerat masuk, tinggal, mencari makan, dan berkembang biak di dalam ruangan dengan menggunakan cara-cara teknis dan menjaga kebersihan. Ada berbagai metode pencegahan yang dapat digunakan untuk mengurangi keberadaan hama pengerat secara efektif.

Faktor arsitektur berperan penting dalam mencegah masuk dan berkembangnya hama pengerat. Material yang digunakan, desain, serta konstruksinya harus dirancang agar dapat mencegah masuknya hama pengerat serta meminimalkan kemungkinan mereka berkembang biak jika berhasil masuk.

Bangunan harus memiliki fondasi dan lantai yang kuat, serta celah di sekitar saluran listrik, air, dan gas harus ditutup rapat. Struktur yang kokoh dapat mencegah tikus menggali atau masuk melalui celah di dasar bangunan.

Pintu juga harus dirancang dengan baik, salah satunya dengan menggunakan kusen berbahan logam yang lebih tahan terhadap gigitan dan goresan hama pengerat. Selain itu, jendela dan ventilasi harus dilengkapi dengan jaring pelindung untuk mencegah tikus masuk melalui celah udara. Lubang-lubang lain, seperti pada sistem ventilasi dan bukaan tambahan, juga perlu ditutup dengan jaring atau bahan pelindung lainnya.

Sistem pembuangan air juga harus diperhatikan dengan memasang penghalang pada saluran pembuangan serta menutup got dan drainase dengan grates atau penutup yang kuat. Langkah ini bertujuan untuk mencegah tikus masuk melalui saluran air.

Di samping itu, kebersihan yang ketat dan pemeliharaan kondisi higienis setiap hari merupakan langkah penting dan efektif dalam pengendalian hama pengerat. Beberapa contoh langkah kebersihan yang harus diterapkan antara lain: menjaga keteraturan dalam penyimpanan barang di area luar, memastikan makanan atau produk yang disimpan tidak tumpah, membersihkan ruangan dan wadah makanan secara teratur, serta membuang sampah dengan benar dan rutin. Langkah-langkah ini berperan penting dalam pengendalian hama pengerat secara terorganisir, karena dengan mengurangi sumber makanan yang tersedia, umpan beracun menjadi lebih menarik bagi tikus.

Satu hal lain yang dapat dilakukan adalah penggunaan zat penolak. Zat ini umumnya berupa senyawa kimia sintetis yang mengusir tikus dan mencit melalui bau atau rasa yang tidak disukai. Beberapa zat penolak yang terbukti cukup efektif antara lain oil shale, albihtol, dan asam dimetilditiokarbamat.

Asam dimetilditiokarbamat banyak diaplikasikan dengan cara ditaburkan di lubang dan jalur yang sering dilewati oleh tikus, karena zat ini dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir hidung dan mulut hama pengerat, sehingga mereka menghindarinya. Selain itu, zat penolak juga dapat dicampurkan ke dalam berbagai bahan bangunan, seperti pasir, semen, dan polietilena, untuk mencegah pengerat menggigit atau merusak struktur bangunan.

Selain senyawa kimia, beberapa jenis tanaman yang memiliki bau menyengat juga dapat berfungsi sebagai penolak alami dan melindungi tanaman dari serangan tikus. Dalam penelitian laboratorium, minyak dari eukaliptus, peppermint, bergamot, wintergreen, geranium, dan cabai terbukti efektif dalam mengusir tikus.

Sebagai kesimpulan, tindakan pencegahan saja tidak cukup untuk membasmi hama pengerat secara langsung, tetapi tetap memiliki peran penting dalam pengendalian populasi mereka. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan secara berkelanjutan dan dikombinasikan dengan metode lain sebagai bagian dari strategi pengendalian yang lebih menyeluruh.

Author: Dherika

Referensi

Ebani, V.V. (2022). Commensal Rodents: Still a Current Threat. Pathogens, 11, 1483. https://doi.org/10.3390/pathogens11121483.

Janković Ljiljana, Drašković Vladimir, Pintarič Štefan, Mirilović Milorad, Đurić Spomenka, Tajdić Nada, Teodorović Radislava. (2019). Rodent pest control. Veterinarski Glasnik, 00, 1-15. https://doi.org/10.2298/VETGL190507020J.

KONSULTASI DENGAH AHLI HAMA