Kecoa merupakan salah satu serangga yang sering ditemukan di lingkungan perkotaan dan dikenal sebagai hama rumah tangga. Keberadaan kecoa di suatu tempat tidak hanya disebabkan oleh ketersediaan makanan dan air, tetapi juga dipengaruhi oleh perilaku alaminya, seperti tigmotaksis dan agregasi. Memahami perilaku ini dapat membantu dalam merancang strategi pengendalian hama terpadu (Integrated Pest Management/IPM) yang lebih efektif.
Tigmotaksis
Tigmotaksis adalah perilaku di mana suatu organisme cenderung mendekati dan berinteraksi dengan permukaan benda padat di sekitarnya. Pada kecoa, tigmotaksis positif berarti mereka lebih suka berada di tempat yang sempit dan terlindung, seperti celah dinding, retakan, atau bagian belakang perabotan.
Penelitian oleh Laurent Salazar et al. (2018) menunjukkan bahwa kecoa Periplaneta americana memiliki preferensi individu terhadap tingkat tigmotaksis, yang mempengaruhi kecepatan mereka dalam bereaksi terhadap gangguan. Individu yang berada lebih dekat ke dinding menunjukkan waktu respons yang lebih lambat dibandingkan dengan individu yang lebih jauh dari dinding. Hal ini menunjukkan bahwa tigmotaksis tidak hanya mempengaruhi lokasi istirahat kecoa tetapi juga perilaku pelariannya ketika terancam.
Studi lain pada kecoa Jerman (Blattella germanica) oleh Chen et al. (2022) menemukan bahwa kecoa menunjukkan preferensi kuat terhadap tempat perlindungan dengan sudut sekitar 40°. Kecoa yang dipaksa berkembang dalam lingkungan dengan sudut 90° atau 180° mengalami tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah, perkembangan yang lebih lambat, dan penurunan fertilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa kecoa tidak hanya mencari tempat sempit untuk perlindungan, tetapi juga karena faktor lingkungan ini berpengaruh langsung pada fisiologi mereka.
Agregasi
Gambar oleh Erik Karits dari Pixabay
Kecoa juga menunjukkan perilaku agregasi, yaitu kecenderungan untuk berkumpul dalam kelompok. Agregasi ini dapat disebabkan oleh faktor sosial, seperti keberadaan feromon agregasi, serta faktor lingkungan seperti kelembapan dan suhu yang optimal. Keberadaan individu lain dalam suatu tempat perlindungan dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan kemungkinan bertahan hidup.
Penelitian menunjukkan bahwa kecoa yang berkembang di lingkungan tanpa cukup stimulus taktil, mengalami stres yang serupa dengan kecoa yang dipisahkan dari kelompoknya. Ini menunjukkan bahwa agregasi bukan hanya tentang perlindungan dari predator, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan fisiologis kecoa. Oleh karena itu, memahami pola agregasi kecoa sangat penting dalam strategi pengendalian hama.
Implikasi Terhadap Pengendalian Terpadu
Strategi pengendalian hama terpadu (IPM) untuk kecoa dapat diterapkan dengan memahami perilaku tigmotaksis dan agregasi mereka. Salah satu pendekatan utama adalah menghilangkan tempat persembunyian dengan menutup celah dan retakan menggunakan sealant, sehingga mengurangi habitat potensial kecoa. Selain itu, penggunaan perangkap yang memanfaatkan tigmotaksis, seperti perangkap perekat yang ditempatkan di sepanjang dinding dan celah, lebih efektif karena kecoa cenderung mengikuti tepi ruangan.
Pendekatan berbasis agregasi juga dapat diterapkan dengan menggunakan feromon sebagai atraktan dalam perangkap serta mengatur suhu dan kelembapan agar lingkungan tidak mendukung perkembangbiakan kecoa. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian, insektisida dapat diaplikasikan secara strategis di lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat persembunyian kecoa, seperti celah dan sudut ruangan. Kombinasi metode ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengendalian kecoa secara lebih berkelanjutan.
REFERENSI:
Chen, Y.-R., Li, D.-W., Wang, H.-P., Lin, S.-S., & Yang, E.-C. (2022). The impact of thigmotaxis deprivation on the development of the German cockroach (Blattella germanica). iScience, 25(8), 104802. https://doi.org/10.1016/j.isci.2022.104802
Laurent Salazar, M.-O., Planas-Sitjà, I., Sempo, G., & Deneubourg, J.-L. (2018). Individual thigmotactic preference affects the fleeing behavior of the American cockroach (Periplaneta americana). Journal of Insect Science, 18(1), 9. https://doi.org/10.1093/jisesa/iex108